Kamis, 31 Juli 2014

Kontroversi Wikileaks Australia: Korupsi Pencetakan Uang Negara Libatkan SBY dan Mega?

Berbeda dengan pandangan umum masyarakat dunia (khususnya mereka yang mendukung kebebasan memperoleh informasi) tentang Wikileaks sebagai sebuah alternatif berita berdasarkan pembocoran dokumen rahasia, Blog I-I memiliki keyakinan 99% bahwa Wikileaks tidak lain tidak bukan adalah sebuah operasi propaganda yang menggunakan konsep "desepsi informasi" dengan menggunakan dokumen dengan tujuan politik tertentu.

Sebelum saya membahas tentang masalah dokumen pemerintah Australia yang berjudul Australia-wide censorship order for corruption case involving Malaysia, Indonesia and Vietnam ada baiknya saya jelaskan terlebih dahulu analisa saya tentang fenomena Wikileaks sebagai berikut:

Pertama, Wikileaks mengklaim diri sebagai organisasi jurnalistik non-profit, online, yang mempublikasikan dokumen rahasia dan bocoran informasi, dan berbagai media (film, rekaman) yang dirahasiakan dari sumber tanpa nama (anonymous). Dari klaim awal ini sudah tampak suatu bentuk operasi yang mendorong mereka yang memiliki akses kepada informasi rahasia untuk "membocorkan" informasi atas nama kepentingan publik. Dari sejumlah pembocoran informasi ada yang murni terdorong oleh kepentingan publik, namun porsi yang terbesar ternyata untuk kepentingan politik yang pada intinya membuat pihak yang dirugikan oleh pembocoran informasi tersebut menjadi sibuk, mengalamai ketegangan politik, atau bahkan mengalami tekanan untuk melakukan klarifikasi atas informasi dokumen yang bocor tersebut. Hal itu sangat-sangat politis bukan? Faktor anonymous sangat penting karena dari puluhan, ratusan atau bahkan ribuan anonymous tahukah anda bahwa prosentase yang terbesar sudah dapat dipastikan adalah operator-operator intelijen yang memiliki akses informasi rahasia. Sehingga pola jurnalistik Wikileaks hanyalah bagaikan bentuk lain dari Washington Post bagi Pemerintah AS atau media mainstream di suatu negara yang memiliki hubungan khusus dengan intelijen. Anda yang memiliki minat yang tinggi terhadap intelijen tentunya sering membaca berita di media massa yang menyiratkan suatu informasi dari sumber pemerintah yang tidak mau disebut namanya. Model menitipkan informasi kepada media mainstream memang tidak lagi menghebohkan karena suatu terlalu biasa bagi publik. Lahirnya Wikileaks jelas memberikan suatu alternatif propaganda yang akan segera menarik perhatian para pemimpin suatu negara apabila dokumen yang dibocorkan tersebut memiliki dampak politik yang besar.

Kedua, Wikileaks yang pertama kali muncul tahun 2006 di Islandia dikendalikan oleh organisasi yang diberi nama Sunshine Press dengan tokoh kunci seperti Julian Assange, seorang aktivis internet asal Australia, yang merupakan pendiri, direktur dan kepala editor Wikileaks. Selain Assange juga terdapat beberapa tokoh yang secara terbuka namanya dipublikasikan seperti Kristinn Hrafnsson, Joseph Farrell, Sarah Harrison. Belum ada kepastian siapa sesungguhnya mereka pada pendiri Wikileaks tersebut apakah mereka murni pejuang kebebasan informasi ataukah hanya decoy atau umpan dengan cover yang kuat dan support dari lembaga intelijen yang berkepentingan. Dari dinamika yang terjadi terdapat dua kemungkinan: (1) sejak awal adalah alat dari lembaga intelijen, (2) awalnya murni penggiat kebebasan informasi namun kemudian dikooptasi oleh lembaga intelijen. Lembaga intelijen mana yang sanggup melakukan operasi online secara global dengan kekuatan proteksi website dengan metode mirror maupun berbagai teknik underground lainnya? Jawabnya kemungkinan besar merujuk kepada NSA (National Security Agency) milik Pemerintah AS. Namun dalam operasionalisasi di lapangan tentunya dibawah kontrol CIA dan koleganya Kanada, Inggris, Australia dan Selandia Baru (Five Eyes). Apa dasarnya saya "menuduh" Wikileaks tidak lain hanya alat propaganda politik global yang bernuansa subversif kepada negara lain? Perhatikan bahwa meskipun kebocoran terbesar berasal dari Pemerintah AS, namun tidak ada satupun bocoran informasi yang akan berdampak strategis bagi kepentingan AS. Maksud saya berdampak strategis adalah bahwa bocoran informasi tersebut akan sungguh-sungguh dapat menghancurkan sendi-sendi negara, legitimasi politik, ekonomi, militer AS.

Ketiga, bersumber dari Wikipedia informasi pertama yang dibocorkan oleh Wikileaks adalah tentang rencana pembunuhan pejabat Somalia yang ditandatangani oleh Sheikh Hassan Dahir Aweys (masuk dalam daftar teroris AS tahun 2001). Informasi berikutnya adalah tentang korupsi keluarga mantan Presiden Kenya (1978-2002) Daniel Toroitich Arap Moi. Pada 2007, dokumen tentang Camp Delta SOP diunggah oleh Wikileaks, kemudian disusul oleh kasus Julius Baer sebuah Grup Bank Swasta Swiss, dan seterusnya tentang Scientology, Sarah Palin, daftar anggota British Nationalist Party (BNP), Peru Oil Scandal, dan seterusnya yang mana tidak ada yang dapat dikatakan membahayakan kepentingan nasional AS. Beberapa pihak mungkin menduga kebocoran akun Yahoo Sarah Palin sebagai hal yang membahayakan AS, sesungguhnya hal itu merupakan kesengajaan untuk menjegal Sarah Palin menjadi semakin populer di mata publik AS untuk kepentingan nasional AS sendiri. Demikian juga dengan "kebocoran" dokumen Camp Delta SOP yang merupakan kesengajaan belaka karena detail mengenai akses Palang Merah Internasional kepada tahanan Guantanamo telah diminta oleh American Civil Liberties Union, dapat dikatakan pembocoran tersebut sebagai jawaban.

Keempat, Wikileaks menjadi semakin heboh pada awal 2010 karena "kebocoran" sekitar 250.000 dokumen kawat diplomatik AS dan 500.000 dokumen laporan militer yang terdiri dari Iraq War Logs dan Afghan War Logs (termasuk video serangan udara di Baghdad) yang disengaja oleh Chelsea Elizabeth Manning aka Bradley Edward Manning. Meskipun kemudian pada Agustus 2013, Manning dihukum 35 tahun penjara. Menurut informasi dari jaring Blog I-I, kebocoran tersebut dapat dilihat sebagai desepsi informasi dimana tujuan utama dari pembocoran laporan militer AS terkait perang Irak dan Afghanistan adalah bagian dari exit strategy AS karena AS mulai menghitung ulang untung-rugi perang Irak dan Afghanistan yang mana menyerap begitu banyak sumber daya AS khususnya diukur dari aspek keuangan. Bisa jadi Manning yang tidak stabil karena masalah orientasi gender tersebut memang didorong atau dijebak untuk membocorkan informasi tersebut. Selain itu, laporan kawat diplomatik AS yang minim atau tanpa analisa berarti hanya "informasi mentah" dari sumber-sumber dimana perwakilan AS berada. Dengan demikian tidak akan menimbulkan masalah bagi AS karena kita hanya akan dapat membaca minat Kedubes AS tanpa tahu maksud dan tujuan sesungguhnya, sebaliknya informasi-informasi sensitif yang dapat menimbulkan gejolak politik tersebut bila dibocorkan akan mengganggu stabilitas politik suatu negara dan sama sekali tidak mengganggu stabilitas politik AS.

Kelima, Wikileaks berusaha merangkul Snowden dan Snowden sendiri sempat mendapatkan dukungan dari kelompok Wikileaks, namun kemudian berkat kelihaian agen-agen rahasia dari Слу́жба Bне́шней Pазве́дки dibaca Sluzhba Vneshney Razvedki (SVR), upaya Wikileaks untuk merangkul Snowden kandas dan akhirnya Sowden jatuh ke pangkuan Moskow. Perbedaan utama dari Snowden dan Manning adalah bahwa Snowden memiliki banyak informasi yang dapat berdampak strategis kepada AS. Hal ini khususnya dalam teknologi informasi dan teknik-teknik propaganda modern yang dikembangkan AS dengan konsep dasar denial and deception. Sejak Snowden masuk dalam perlindungan Moskow, maka pengetahuan Russia tentang AS dan sekutunya meningkat sangat tajam dan Moskow-pun mulai memainkan peranan-peranan strategis. Perhatikan bagaimana tingkat kepercayaan diri Putin dan Russia secara umum meningkat tajam paska "terjebaknya" Snowden di Russia. Sementara itu, tawaran asylum bagi Snowden dari 4 negara Amerika Latin yakni Ekuador, Nikaragua, Bolivia, and Venezuela merupakan jebakan untuk kematian Snowden karena tidak ada satupun dari keempat negara tersebut kebal penetrasi CIA dan hanya Russia yang dapat melindungi Snowden dari operasi pembunuhan CIA. Sehingga akhirnya secara situasional, Snowedn terdampar di Russia karena Russia juga menghendaki informasi yang dimiliki Snowden termasuk pengetahuan yang berada di kepala Snowden.

Keenam, Wikileaks terus berkembang dengan berbagai bocoran dokumen dan informasi yang dapat mengganggu situasi politik suatu negara. Informasi tersebut terus berkembang dari sumber-sumber anonymous di luar bocoran Manning maupun sedikit dari Snowden yang American centric. Sebagai sebuat outlet atau etalase tentang bocoran dokumen rahasia untuk publik atas nama kebebasan informasi, Wikileaks bukan saja mengungkapkan apa-apa yang dibutuhkan publik untuk kemajuan kemanusiaan, namun justru menjadi alat bidik yang efektif dalam menimbulkan kegaduhan politik. Hal ini telah berkali-kali menimpa Indonesia, termasuk mengganggu hubungan diplomatik Indonesia - Australia.

Tentang Dokumen Australia yang Korupsi Pencetakan Uang Negara

Kemarahan Presiden SBY dan Ibu Mega dapat dipahami karena pemberitaan di media massa nasional Indonesia khususnya Sindonews yang secara mentah menterjemahkan apa yang dipublikasikan oleh Wikileaks pada 29 Juli 2014. Tanpa prasangka bahwa Sindonews sengaja mengangkat berita tersebut karena faktor Hary Tanoesoedibjo yang gagal berpolitik baru-baru ini, kita perlu melihat dokumen Australia yang dibocorkan Wikileaks tersebut sebagai berikut:

Pertama, deskripsi singkat yang dituliskan oleh Wikileaks sedikit menyimpang dari dokumen yang sesungguhnya. Deskripsi singkat tersebutlah yang kemudian diterjemahkan secara kasar oleh Sindonews dan menjadi berita tanpa melakukan pembacaan dokumen secara hati-hati. Tanpa bermaksud membela SBY atau Mega yang namanya ditulis pada nomor 2 poin k dan l tersebut, dapat disampaikan bahwa apa yang dimaksud dengan Perintah Pengadilan yang dibocorkan tersebut kemungkinan besar terkait dengan proses pengadilan lain yakni yang melibatkan sejumlah pejabat lembaga percetakan uang Australia dan Pejabat Reserve Bank of Australia dalam kasus pencetakan uang untuk Malaysia, Indonesia dan Australia. Hal ini perlu dilakukan sebagai jaminan bahwa proses hukum yang sedang berjalan dalam kasus korupsi di Australia tersebut tidak dikaitkan atau dimanfaatkan untuk tuduhan korupsi kepada sejumlah pimpinan politik di Malaysia, Indonesia, dan Vietnam. Hal ini merupakan hal yang lumrah dimana penyebutan nama-nama dalam kasus hukum dapat berdampak hukum pula karena keterkaitan langsung dalam tindak kejahatan atau tidak. Dengan adanya perintah pengadilan tersebut, maka dapat dipastikan bahwa nama-nama yang disebut tidak terlibat baik dalam hal menerima uang suap maupun melakukan upaya mengambil keuntungan dari proyek pencetakan uang plastik oleh perusahaan Australia tersebut.

Mengapa saya yakin bahwa nama-nama yang disebut dalam dokumen Australia tidak terlibat, karena dalam proses penyelidikan skandal korupsi di Australia boleh jadi akan disebut beberapa pihak yang antara lain sebagaimana perintah pengadilan nomor 1:
a. menerima atau mencoba menerima suap atau pembayaran yang tidak pantas
b. mendiamkan (setuju dengan bersikap diam) atau menutup mata terhadap siapapun yang menerima atau mencoba menerima suap atau pembayaran yang tidak pantas
c. merupakan pihak yang dimaksud atau diusulkan untuk menerima suap atau pembayaran yang tidak pantas

Dalam kaitan ini, pihak pemberi suap yakni perusahaan percetakan dokumen berharga Australia dan pejabat Bank Sentral Australia kemungkinan besar akan menargetkan pengambil keputusan di suatu negara, sehingga poin c menjadi relevan dimana politisi Malaysia, Indonesia, dan Vietnam menjadi target untuk disuap oleh perusahaan Australia. Hal ini tidak berarti para politisi tersebut terbukti menerima suap. Mengapa pengadilan harus mengeluarkan perintah yang mencegah pemanfaatan proses hukum terhadap sejumlah pejabat Australia tersebut? Sebagaimana disebutkan dalam alasannya antara lain untuk melindungi hubungan internasional Australia karena publikasi dokumen tersebut dapat merusak citra nama-nama orang yang disebutkan dalam dokumen yang dibocorkan karena diyakini nama-nama yang ditulis sungguh-sungguh tidak terlibat dalam skandal tersebut.

Kedua, kita perlu membaca dokumen lain tertanggal 12 Juni 2013 yang tidak dibocorkan karena kemungkinan besar hanya menyebut nama-nama pejabat Australia yang terindikasi kasus korupsi. Selain itu, bocoran perintah pengadilan Australia yang menyebut nama SBY dan Mega juga merupakan turunan dari proses dakwaan terhadap sejumlah pejabat Australia sehingga dapat dikatakan murni urusan pengadilan dalam negeri Australia yang kebetulan terkait dengan proyek pencetakan uang plastik untuk Malaysia, Indonesia, dan Vietnam. Sebagai tindakan preventif, pengadilan Australia mengeluarkan perintah untuk merahasiakan informasi terkait proses hukum korupsi tersebut termasuk perintah untuk tidak mempublikasikan dokumen yang kemudian justru dipublikasikan oleh Wikileaks.

Ketiga, siapa yang untung dan siapa yang rugi? Australia untungkah dari publikasi dokumen rahasianya? Rasanya Australia justru akan sangat rugi apabila sengaja membocorkan bahkan secara strategis dapat membuat Australia semakin jauh dari sahabat-sahabatnya di Asia. Sementara itu, Malaysia, Indonesia dan Vietnam jelas sangat dirugikan dari publikasi dokumen yang dapat merusak citra elit-elit politiknya.

Keempat, ingatkah sahabat-sahabat Blog I-I ketika saya menyampaikan warning kepada Pemerintah Indonesia dalam artikel Agresi Brutal Israel tanggal 11 Juli yang lalu? Bacalah kalimat terakhir dalam artikel tersebut: Ingat ! Kita sudah terlanjur mengambil sikap keras terhadap Israel demi membela saudara-saudara kita di Palestina. Apakah Israel akan diam berpangku tangan?

Karena Wikileaks merupakan media propaganda kontroversial yang sarat dengan kepentingan politik, maka sangat mungkin bahwa anonymous yang membocorkan dokumen pemerintah Australia tersebut adalah mereka yang bersimpati kepada Israel dalam rangka "mengganggu" Indonesia dan Malaysia yang bersuara keras terhadap pembantaian yang dilakukan oleh Israel. Sedangkan Vietnam dalam hal ini hanya terbawa-bawa saja karena bukan target utama operasi propaganda yang berupaya melemahkan legitimasi Pemerintahan di Indonesia dan Malaysia dengan menciptakan opini publik tentang korupsi jutaan dollar dalam kasus pencetakan uang oleh perusahaan Australia yang berada dibawah Bank Sentral Australia. Apakah saya hanya mengkait-kaitkan saja dengan teori konspirasi, jawabnya tidak, karena bila kita perhatikan proses publikasi dokumen yang merugikan Indonesia, biasanya terjadi pada saat ada sesuatu yang penting terkait dengan politik luar negeri Indonesia. Sehingga selain untuk pengalihan, Pemerintah Indonesia perlu berpikir secara lebih tajam dalam mendeteksi hal-hal serupa yang kemungkinan besar masih akan terjadi lagi di masa mendatang.

Berbeda dengan dokumen Snowden yang juga pernah menghebohkan, pada umumnya dapat dikatakan berita lama dengan tanggal dokumen yang sudah lama pula. Berita tentang pencetakan uang negara Australia ini tertanggal 19 Juni 2014 dan dibocorkan pada 29 Juli 2014, waktu yang tidak terlalu lama bukan? Artinya hanya dapat dibocorkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan memiliki akses kepada informasi dimaksud.

Akhir kata, kita tidak dapat meremehkan dokumen-dokumen yang dibocorkan melalui Wikileaks, namun demikian kita juga tidak perlu panik karena faktanya baik Megawati maupun Presiden SBY secara proses tidak ikut-ikutan dalam proses pencetakan uang negara bahkan yang tandatangan adalah Gubernur dan Deputi Gubernur Bank Indonesia dan yang mengurus langsung proses pencetakan yang dilakukan sendiri adalah oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) sebagaimana diamanatkan oleh PP No.32 Tahun 2006. Dalam hal pencetakan yang dilakukan oleh perusahaan asing, tentunya Bank Indonesia waktu itu (tahun 1999) memiliki pertimbangan sendiri tentang mengapa menggunakan perusahaan asal Australia tersebut.

Sekali lagi saya mengingatkan kepada Pemerintah Indonesia untuk bersiap-siap dengan berbagai serangan gangguan stabilitas yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terganggu oleh sikap dan kebijakan luar negeri Indonesia khususnya Israel dan jaringan internasionalnya. Untuk sementara waktu, jaringan Blog I-I telah mendapatkan jaminan bahwa informasi Snowden tidak akan mengganggu Indonesia, namun bagaimana dengan sumber-sumber lain yang liar baik yang merupakan pencurian informasi maupun kesengajaan, atau karena sentimen atau simpati tertentu yang dimanfaatkan oleh pihak yang memusuhi Indonesia? Semoga Intelijen resmi Indonesia segera mengambil langkah-langkah strategis yang cerdas untuk mencegah terulangnya hal semacam ini, atau minimal melakukan klarifikasi berdasarkan fakta sebagaimana telah dilakukan oleh Blog I-I.

Salam Intelijen
Senopati Wirang





Read More »
07.57 | 0 komentar

Selasa, 29 Juli 2014

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H

Blog Intelijen Indonesia Mengucapkan:

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H

Minal Aidin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Taqoballahu Minna Waminkum

Salam Indonesia Raya
Senopati Wirang 



Read More »
02.00 | 0 komentar

Intel dan Action Hero

Teriring do'a untuk saudara-saudara kita yang mengalami proses pembunuhan secara sistematis dengan serangan militer Israel di Gaza. Semoga jumlah kematian yang telah mencapai melebihi 1000-an nyawa manusia yang mayoritas adalah masyarakat sipil, wanita dan anak-anak itu tidak bertambah lagi. Konflik yang bersenjata yang terjadi sejak 8 Juli 2014 tersebut tidak dapat lagi dilihat sebagai self defense bagi Israel karena faktanya apa yang terjadi merupakan kisah klasik penindasan dan genosida terhadap pihak yang lemah.

Tulisan Blog I-I kali ini akan bernuansa imajinasi yang lahir dari keprihatinan betapa dengan kasat mata kita menyaksikan ketidakadilan terus mewarnai perjalanan umat manusia. Masing-masing pihak yang berkonflik akan melakukan klaim berjalan diatas "kebenaran" atau atas nama "kemanusiaan" yang sebenarnya menindas kelompok manusia yang lain. Bahwa manusia "cenderung" terjebak dalam pertumpahan darah terus berulang dalam perjalanan umat manusia. Perebutan sumber daya alam, tanah/wilayah, pertarungan faham/ideologi, persaingan politik, perbedaan bangsa/suku bangsa, konflik atas nama agama, penguasaan ekonomi, dominasi budaya/sosial, dan seterusnya menjadi sumber-sumber konflik yang tidak pernah berhenti dalam sejarah manusia.

Apakah manusia tidak dapat lepas dari "kutukan" konflik dengan sesama manusia? Bila anda cukup teliti dan membaca konflik berdarah dalam sejarah umat manusia, maka akan anda temui banyak alasan untuk menempuh konflik yang mana alasan tersebut dapat mengubur cita-cita untuk berdamai. Alasan yang paling kuat adalah sifat dasar manusia yang cenderung emosional manakala darah korban sudah menetes. Akan sangat sulit bagi siapapun untuk dapat membiarkan begitu saja menjadi pihak yang dilukai tanpa melakukan pembalasan. Sampai akhir zaman sekalipun pembalasan atau saling balas akan terus terjadi apabila sifat lain manusia yakni pemaaf tidak lagi mampu membendung kemarahan.

Dalam karya sastra baik di masa lampau maupun di dunia modern dengan ragam cerita imajinasi, kita sering menemui adanya kisah-kisah kepahlawanan yang dilakukan seorang super hero yang beraksi membela kebenaran dan menghancurkan kezaliman. Walaupun faktanya keberadaan super hero tersebut hanya berada di salam imajinasi sang pengarang, namun pengaruhnya cukup besar di dalam benak, anak-anak atau bahkan masyarakat luas. Hampir seluruh super hero memiliki kemampuan intelijen yang sangat tinggi baik yang didukung oleh pengetahuan di luar nalar (mistik atau supernatural) atau yang didukung oleh peralatan modern dan hasil riset sains. Biasanya kemampuan tersebut berupa deteksi informasi, perkiraan langkah-langkah musuh, dan pencegahan terjadinya bencana yang besar. Semua itu merupakan pekerjaan intelijen.

Dengan kombinasi intel dan super hero atau action hero, maka ketertiban, keadilan, dan kedamaian dapat tercipta di tengah-tengah masyarakat. Sayangnya cerita-cerita super hero tersebut hanya kita temui di lembaran-lembaran cerita yang mampu memberikan rasa nyaman kepada pembacanya karena simbolisasi tokoh pembela kebenaran dalam wujud super hero tersebut. Sebut saja misalnya kisah tokoh legendaris Mahesa Jenar sang Intel dari Kasultanan Demak yang berupaya menemukan kembali Keris Nagasasra dan Sabuk Inten. Karya SH Mintardja tahun 1960-an tersebut sarat dengan ujaran atau wejangan dan penggambaran pertempuran antara kekuatan baik dan buruk dalam kemasan supernatural dimana ajian-ajian yang merupakan shakti kekuatan seseorang dipergunakan untuk melumpuhkan lawan. 

Sikap super hero semacam Mahesa Jenar yang digambarkan jantan, ksatria, berjuang tanpa pamrih, tulus, rela berkorban, gigih, rajin, dan pembela kebenaran tersebut sesungguhnya juga akan tampak dalam karya-karya superhero Barat seperti dalam komik Marvel atau DC Comics. Jalan cerita utama dari kisah-kisah superhero tersebut tentunya adalah melawan kegelapan/kejahatan yang meresahkan penduduk. Perbedaan utama dari imajinasi Timur dan Barat adalah bahwa imajinasi Timur hampir selalu dikaitkan dengan anugrah dari Yang Maha Kuasa, sedangkan di Barat cenderung dikaitkan dengan hasil olah pikir manusia atau kecelakaan yang kebetulan menghasilkan kekuatan super.

Mengapa saya mengangkat tulisan semacam ini yang mungkin kurang jelas manfaatnya?

Pertama, saya ingin menyampaikan bahwa betapapun kecilnya rasa dari harapan kita untuk dapat mewujudkan kemenangan dalam suatu konflik, kita harus memiliki mentalitas seperti superhero dalam imajinasi kita. Imajinasi tersebut bukanlah angan-angan kosong, melainkan keyakinan bahwa sifat-sifat dasar manusia yang baik dan tujuan yang baik, kita akan melahirkan kekuatan yang diluar perkiraan kita semua. Bahwa kacamata dunia memperlihatkan kita sebagai pihak yang terdesak bukanlah cermin dari kekalahan karena hidup manusia tidaklah akan lengkap tanpa keyakinan adanya kehidupan setelah mati atau adanya alam akhirat. Mereka yang bersandar pada kehidupan duniawi barangkali akan berpikir kemenangan demi kemenangan telah diraih, namun tanpa keimanan hal itu akan akan menjadi fatamorgana belaka.

Keberanian kita untuk berdiri tegak melawan kejahatan merupakan kekuatan yang luar biasa melebihi imajinasi kita akan superhero. Namun hanya dengan kecerdasan seperti super-intel juga sangat diperlukan dalam melakukan suatu aksi penyelamatan masyarakat. Perhatikan bagaimana sorang Batman dengan super komputernya menyelidiki terlebih dahulu musuh-musuhnya, hal itu merupakan intel. Perhatikan pula bagaimana pertarungan intel dalam kisah imajinasi Ninja Naruto yang digambarkan berada pada pergolakan antar desa-desa yang saling berebut kekuasaan dari waktu ke waktu. Dalam kisah-kisah lain yang lebih ekstrim dalam komik Jepang dengan aksi-aksi misalnya dapat juga dilihat dalam kisah manusia melawan manusia raksasa dalam Shingeki No Kyojin, atau kisah manusia kecil yang menjadi hero dalam Ratman, dll.

Namun jangan tenggelam dalam imajinasi kosong tentang superhero atau action hero yang tidak masuk akal. Mulailah dengan meyakinkan diri anda untuk memegang teguh kebenaran dan memperjuangkannya. Perkuatlah segala potensi anda dan berjuanglah untuk keyakinan anda, khususnya untuk kebenaran dan keadilan. Menjadi intel bukan berarti bertingkah polah seperti playboy cap kampung ala James Bond, tetapi menjadi cerdas, teliti, dan tekun dalam mengumpulkan informasi tentang lawan/musuh yang jahat. Menjadi superhero bukan bermimpi menjadi batman atau spiderman yang boleh dikatakan imajinasi kosong yang meracuni anak-anak, tetapi mulailah secara sederhana membiasakan menolong orang lain dan senantiasa berbuat baik.

Salam
Senopati Wirang

Read More »
01.50 | 0 komentar

Jumat, 18 Juli 2014

MH-17

Saya hanya akan berkomentar singkat tentang musibah yang menimpa Pesawat Malaysia Airlines MH-17. Rasa duka yang sangat mendalam dan teriring do'a untuk para korban, serta mendukung desakan pemerintah Indonesia dan dunia internasional agar dilakukan penyelidikan oleh tim internasional guna mengungkapkan pihak yang bertanggung jawab dalam kasus penembakan rudal yang menjatuhkan Pesawat Malaysia Airlines dan memakan korban 298 orang tewas. 

Saling tuduh antara Pemerintah Ukraina dan Pemberontak yang didukung Rusia masih akan terus berlanjut dan kemungkinan hal ini akan menjadi awal konflik yang lebih besar apabila tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, semoga Intelijen resmi Indonesia dapat segera mempersiapkan langkah-langkah strategis menyikapi perkembangan global yang disebabkan oleh ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat.

Salam Intelijen
Senopati Wirang

Read More »
20.44 | 0 komentar

Perang Propaganda (Kasus Israel - Palestina)

Disamping perang fisik yang terjadi di Gaza, Palestina, terjadi perang propaganda yang meramaikan berbagai media utama maupun media sosial. Perang propaganda memiliki nilai penting mempengaruhi opini publik dunia yang pada gilirannya akan berdampak positif atau negatif kepada para pihak yang berkonflik di Gaza. Artikel Blog I-I kali ini mencoba melihat berbagai sisi dalam perang propaganda antara pendukung Israel dan pendukung Palestina.

Cara paling mudah memahami terjadinya proses propaganda adalah dengan mengikuti trend pemberitaan dan pengembangan opininya, memahami substansi, dan memisahkan antara fakta dan opini dari suatu berita. Apapun bentuk dan media yang dipakai, propaganda adalah tetap propaganda yang bertujuan mempengaruhi publik agar bersimpati kepada pesan yang dilemparkan, agar berpihak kepada pelempar propaganda, atau agar membenci sasaran tembak propaganda.
Salah satu akun twitter yang patut difollow dalam mengikuti perkembangan situasi di Gaza Palestina adalah akun @AlqassamBrigade namun sayangnya akun tersebut telah berada dalam status suspended. Meskipun masih ada beberapa akun lainnya yang dikelola oleh mereka yang langsung terlibat dalam konflik di Gaza, namun @AlqassamBrigade adalah akun twitter yang dapat membuat Israel khawatir. Akun tersebut selain mempopulerkan hashtag #GazaUnderAttack dan sejumlah hashtag lainnya, juga mengupdate serangan-serangan yang dilakukan sayap militer HAMAS terhadap Israel. Dalam kaitan ini, akun-akun twitter yang mendukung Israel juga berkembang pesat baik yang dikelola oleh jurnalis keturunan Yahudi maupun mereka yang bersimpati kepada Israel.

Pada segmen media resmi kita dapat membaca bagaimana pemberitaan BBC, ABC, dan CNN yang "menyalahkan" HAMAS serta cenderung berada dalam narasi yang membela Israel. Sementara opini-opini yang ditulis pengamat juga cenderung terpecah kepada mereka yang membela aksi militer Israel sebagai hak membela diri karena serangan roket HAMAS, dan mereka yang melihatnya dari kacamata kemanusiaan, dimana faktanya Israel sangat berlebihan dalam merespon serangan roket HAMAS.

Propaganda sangat penting dalam memberikan dukungan moril maupun mendudukan salah satu pihak pada posisi yang lebih baik secara moral. Oleh karena itu, kepada sahabat Blog I-I yang mendalami dunia propaganda pelajarilah baik-baik dan lakukan dengan baik dengan menggunakan fakta-fakta, Serta hindarilah fitnah karena bagaimanapun juga penggunaan segala cara dalam membentuk opini publik pada akhirnya tidak akan efektif, jangan pula lupa dengan dosa-dosa bila anda memang masih merupakan orang Indonesia yang beragama.

Sekian
Senopati Wirang

Read More »
20.36 | 0 komentar

Mengapa HAMAS menembakan roket ke Israel?

Artikel Blog I-I berjudul Mengapa AS Merestui Serangan Brutal Israel ke Gaza telah mengundang sejumlah pertanyaan dari berbagai elemen umat Islam Indonesia, apakah Blog I-I sudah mengecek alasan mengapa HAMAS menembakan roket-roketnya ke Israel. Sebelum sahabat Blog I-I membaca penjelasan berdasarkan informasi jaringan Blog I-I ini mohon informasi ini dibaca bukan sebagai pembentukan opini atau propaganda, karena bagaimanapun juga suatu konflik harus dicermati secara logis berdasarkan kalkulasi strategis dan taktis dari para pihak yang berkonflik. Juga mohon dilihat jangan dari satu sisi atau sentimen tertentu karena rasa simpati atau prihatin, melainkan gunakan secara maksimal perhitungan-perhitungan strategi dan taktik dalam memahami konflik Palestina - Israel. Permohonan saya ini untuk menghindari kesalahpahaman yang sering terjadi di dalam tubuh umat Islam yang seringkali kurang kritis dalam mencermati langkah-langkah strategis yang semakin melemahkan umat pada level nasional, regional, maupun global.

Kepada sahabat Blog I-I Non-Muslim maupun Nasionalis Indonesia, mohon artikel ini jangan dilihat sebagai suatu subyektifitas Blog I-I yang cenderung membela umat Islam. Perhatikan artikel ini dari kacamata konflik dimana para pihak berupaya untuk mencapai posisi yang lebih baik untuk kemenangan baik secara teritorial dengan penguasaan fisik lokasi, maupun secara politik dengan dukungan warga dan dunia internasional.

Analisa Blog I-I

Pertama, Palestina tidak dapat direduksi ke dalam perwujudan HAMAS karena HAMAS hanya salah satu wujud pengorganisasian perlawanan rakyat Palestina menghadapi Israel. Analogi sederhana di Indonesia misalnya adalah dua kubu pasangan capres-cawapres dimana salah satu kubu tidak dapat mengklaim sebagai satu-satunya perwujudan representasi seluruh rakyat Indonesia. Atau contoh lainnya adalah organisasi Islam yang cukup beragam di Indonesia dengan organisasi terbesar NU dan Muhammadiyah, tidak ada satupun yang dapat mengklaim sebagai satu-satunya perwakilan umat Islam Indonesia.  Lebih jauh lagi, perlawanan rakyat Palestina terhadap pencaplokan wilayah oleh Israel berwujud dalam berbagai bentuk baik secara politik, sosial, budaya, dan berbagai bentuk ekspresi perlawanan yang mana intinya rakyat Palestina berjuang untuk tanah airnya, untuk masa depannya, dan untuk eksis sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Rakyat Palestina juga tidak homogen karena ada yang relatif lebih kaya, ada yang sedang, dan ada yang miskin. Ada yang taat beragama dan ada yang biasa saja, serta yang perlu diingat pula adalah bahwa disamping mayoritas Sunni Muslim, ada kelompok minoritas Kristen, dan Druze.

Dalam wujud perlawanan rakyat Palestina yang beragam tersebut, HAMAS merupakan bentuk perlawanan yang menggunakan senjata dan hal ini sangat wajar. Meskipun kekuatan HAMAS ibarat David melawan Goliath (Israel), namun perlawanan demi perlawanan terus dilakukan. Karena prinsipnya rakyat Palestina ingin tanah-tanah yang dijajah Israel dikembalikan kepada rakyat Palestina. Dengan berbagai aksi militer Israel dalam sejarah, tidak mengherankan apabila rakyat Palestina memberikan dukungannya kepada kelompok HAMAS sebagaimana terbukti dengan kemenangan HAMAS dalam pemilu pada tahun 2006. HAMAS terus tumbuh berkembang dari benih-benih gerakan intifada tahun 1987 menjadi gerakan politik dengan sayap militer terkuat di Palestina hingga saat ini.

Kedua, apakah serangan roket HAMAS merupakan provokasi yang menyebabkan Israel menyerang secara keji dengan pembunuhan warga sipil tak berdosa di jalur Gaza? Mengapa HAMAS melakukan serangan yang boleh dikatakan tidak mengurangi kekuatan Israel tersebut, malahan dijadikan alasan Israel untuk melakukan serangan yang tidak membedakan antara penduduk sipil dan berdosa dan sasaran militer? Hal ini adalah hasil dari operasi intelijen Israel yang licik namun berhasil mengenai sasaran strategis.

Hal yang tidak disukai atau bahkan ditakuti oleh Israel adalah kebangkitan bangsa Palestina sebagai satu kesatuan utuh dalam perlawanan mewujudkan kemerdekaan Palestina yang sesungguhnya, dan bukan hanya kelompok HAMAS. Mari kita mengingat sejarah kegagalan (Palestine Liberation Organization) PLO yang pernah menjadi representasi terkuat rakyat Palestina di masa lalu dalam berhadapan dengan Israel. Bagaimana kemudian perpecahan dengan faksi-faksi, sayap politik, militer dan perbedaan pandangan dalam mewujudkan negara Palestina yang berdaulat. Setidaknya ada 45 gerakan perlawanan rakyat Palestina yang jatuh bangun, bubar, membentuk baru lagi, dan seterusnya. Secara politik ada yang merupakan sayap kiri Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP), ada juga yang beraliran Marxist seperti Democratic Front for the Liberation of Palestine (DFLP), ada yang nasionalis Islam seperti Fatah yang memiliki sayap militer dan berbagai kelompok lainnya yang sempat sebagian besar sempat mendukung PLO, namun kemudian pecah kembali. Sebagaimana juga HAMAS, PLO pernah dimasukan dalam daftar kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Israel. Sehingga apa yang terjadi dengan HAMAS saat ini adalah pengulangan sejarah dan strategi Israel mencegah menguatnya nasionalisme bangsa Palestina yang bersatu.

Perlawanan dengan kekerasan/senjata menjadi pilihan yang tidak terelakkan oleh kelompok perjuangan rakyat Palestina apapun namanya termasuk HAMAS. Bahkan di masa depan pun akan tetap mirip kondisinya apabila strategi Israel tetap sama. Mengapa tidak terhindarkan? Hal ini dikarenakan oleh strategi provokasi dan tekanan-tekanan operasi militer dan intelijen Israel yang terus-menerus memancing kemarahan rakyat Palestina, dengan korban-korban yang berjatuhan di pihak Palestina, menyebabkan diambilnya keputusan oleh sayap militer Hamas Brigade al-qassam untuk meluncurkan roket-roket ke wilayah Israel sebagai peringatan agar Israel menghentikan aksi-aksi yang menyakiti rakyat Palestina di wilayah Palestina. Peluncuran roket oleh HAMAS ke wilayah Israel boleh dikatakan tidak berarti banyak dari sisi korban maupun kerusakan. Namun pihak Israel mengumumkan jatuhnya korban tiga serdadu Israel yang kemudian dibalas dengan serangan membabi buta dengan korban yang telah mencapai angka 333 orang tewas dengan luka-luka ribuan rakyat tidak berdosa. Apabila tidak ada upaya internasional mendesak penghentian serangan Israel maka angka korban tersebut akan terus bertambah. Dengan alasan HAMAS sebagai kelompok teroris, serangan-serangan militer Israel menghasilkan efek strategis yang luar biasa sebagai berikut:

  1. Menghancurkan beberapa pusat operasi sayap militer HAMAS. Catatan yang mengkhawatirkan Israel adalah kepemilikan roket HAMAS dalam jumlah besar dengan variasi buatan Rusia (Katyusha), buatan Iran (Fajr-5), buatan China dan Suriah. Selain itu, yang lebih membuat Israel takut adalah kemampuan modifikasi roket yang dilakukan sendiri oleh HAMAS baik yang berdampak pada jangkauan maupun daya ledak. Sistem pertahanan dari serangan roket milik Israel yakni Iron Dome tidak akan mampu menahan laju serangan roket HAMAS apabila HAMAS dibiarkan terus mengembangkan kemampuannya dibidang roket. Bagi HAMAS pilihan strategi roket adalah lebih efisien dari pada serangan bom (termasuk bom bunuh diri) yang harus dilakukan dengan perencanaan yang lebih matang. Bagi Israel, serangan roket HAMAS harus segera dihentikan sebelum benar-benar berhasil mencapai target-target penting yang dapat melemahkan sistem pertahanan Israel.
  2. Menyalahkan HAMAS yang dipropagandakan sebagai pihak yang memprovokasi serangan Israel. Tujuannya untuk menghacurkan reputasi HAMAS yang dekat dengan rakyat yang tinggal di jalur Gaza, sehingga terjadi perpecahan dalam dukungan publik Palestina kepada HAMAS.
  3. Lebih jauh lagi memecah belah persatuan rakyat Palestina, karena bagaimanapun efek dari suatu keadaan yang sulit adalah rakyat akan ada yang tetap gigih berjuang dengan senjata, namun akan ada yang menentangnya demi keadaan yang lebih aman dan damai.
  4. Memberikan efek "ketakutan" di kalangan rakyat Palestina dengan memupuskan harapan karena pameran kekuatan militer yang menghancurkan wilayah yang sebelumnya relatif aman dan sedang berkembang secara sosial-ekonomi.
  5. Mengecilkan dukungan orang kaya Palestina karena perhitungan ekonomi tentang biaya konflik yang meningkat serta rusaknya sejumlah sarana dan prasarana di wilayah yang dihancurkan dengan bom-bom udara Israel.
  6. Target paling penting jangka panjang yang akan berulang adalah mereduksi Palestina sebagai HAMAS yang dilabelkan dengan terorisme, sehingga Palestina menjadi identik dengan teroris, padahal hal ini terbalik dimana Israel yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Palestina. 
Ketiga, semua yang saya sampaikan diatas adalah tidak berdasarkan pada sentimen atau emosi maupun simpati, melainkan sebuah kajian taktis dan strategis dimana dalam konflik apapun semua pihak ingin keluar sebagai pemenang. Di kala Zionism telah mengalami kebangkrutan ide dan dukungan internasional, Israel membangun apa yang disebut sebagai hak membela diri dari serangan "teroris" HAMAS. Hal ini tampaknya masih laku di dunia Barat khususnya Amerika Serikat yang memberikan dukungan kepada Israel. Sementara bagi HAMAS penggunaan roket dengan meluncurkannya ke wilayah Israel bukan hanya serangan-serangan kosong melainkan bagian dari uji coba modifikasi roket yang kemudian berhasil dideteksi oleh intelijen Israel sehingga akhirnya Israel memutuskan untuk melakukan serangan yang kemungkinan akan tetap menjadi pilihan tanpa mempedulikan korban di pihak Palestina karena bagi Israel hal itu juga merupakan survival bagi eksistensi negara Israel.

Akhir kata, terserah kepada para sahabat Blog I-I dalam menyikapi konflik di jalur Gaza. Satu hal yang mana seluruh rakyat Indonesia sepakat adalah bahwa korban rakyat sipil Palestina merupakan tragedi kemanusiaan yang harus segera dihentikan. Adapun mengenai mengapa para pihak yang bertikai masih terus melanjutkan konflik bersenjata untuk kembali kepada pilihan strategi dan taktiknya masing-masing.

Semoga dapat memberikan tambahan penjelasan kepada sahabat-sahabat Blog I-I yang mengikuti perkembangan konflik Palestina-Israel.

Salam 
Senopati Wirang

Read More »
20.30 | 0 komentar

Sabtu, 12 Juli 2014

Mengapa Amerika Serikat "Merestui" Serangan Brutal Israel di Jalur Gaza?

Semoga artikel ini dapat dipahami oleh semua pihak termasuk yang mengawasi Blog I-I di Amerika Serikat (AS). Tidak ada maksud lain selain pembelajaran bagi sahabat Blog I-I, bagi bangsa Indonesia dan bagi mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam untuk dapat memahami sikap AS. Blog I-I selalu berupaya untuk obyektif dan menghindari penggunaan jargon atau label yang akan memperdalam kebencian, memperkuat sikap bermusuhan yang disebabkan oleh tidak adanya rasa saling percaya diantara para pihak yang bertikai. Namun demikian, untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana dinamika "permusuhan" yang telah berlangsung ribuan tahun antara bangsa Arab dan bangsa Yahudi, maka tidak akan terelakkan penggunaan istilah-istilah yang telah berkembang umum namun memiliki konotasi tertentu yang negatif. Sebelum membaca artikel ini, sedikit catatan statistik yang perlu juga sahabat-sahabat Blog I-I ketahui bahwa saat ini (12 jam terakhir) kunjungan terbesar Blog I-I berasal dari :
  1. Indonesia
  2. AS
  3. Israel
  4. Singapura
  5. Anonymous Proxy
  6. Jepang
  7. Irlandia
  8. Belanda
  9. Inggris 
  10. Arab Saudi


Amerika Serikat (AS)

AS sebagai negara terkuat saat ini baik dari sisi ekonomi, politik, dan militer sesungguhnya memiliki banyak persoalan yang ditimbulkan dari politik luar negerinya. Meskipun persoalan yang ditimbulkan dari politik luar negeri AS belum dapat dikatakan mengancam keamanan dalam negeri AS, namun tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Keterlibatan AS dalam berbagai konflik di dunia sering dipandang sebagai suatu "kepedulian" atau "tanggung jawab moral" dari negara besar. Dalam beberapa kasus, AS datang sendiri tanpa diundang dan melakukan intervensi militer tanpa restu PBB dalam rangka menyelesaikan suatu konflik, misalnya dalam kasus perang Afghanistan dan Irak. Dalam kasus lain, AS ikut berpartisipasi secara militer dibawah mandat PBB setelah suatu kasus sedemikian parahnya menghancurkan suatu bangsa seperti dalam kasus Bosnia Herzegovina. Dalam kasus Kuwait, AS diundang dan membantu pembebasan Kuwait dari Invasi Irak. Kemudian dalam kasus perang Libya, AS akhirnya juga terlibat setelah negara-negara Eropa memintanya dan juga karena adanya kepentingan ekonomi. Namun dalam kasus Suriah, AS tidak mampu memberikan respon atas nama kemanusiaan karena kepentingan AS lebih kecil dari pada resiko yang akan ditempuh apabila terlibat dalam konflik Suriah. Singkat kata, semua keterlibatan AS tidak ada yang gratis, artinya pasti ada suatu kepentingan baik yang bersifat geopolitik dan ekonomi seperti (Afghanistan dan Irak) atau kepentingan ekonomi seperti Libya.

Mengapa kebijakan politik dan keamanan AS boleh dikatakan jauh dari idealisme suatu negara besar yang bersahaja? Hal ini sebenarnya sederhana, yakni betapapun besarnya suatu negara pada akhirnya hanya ditentukan oleh segelintir tokoh kunci yang memegang kekuasaan baik secara politik, ekonomi, maupun militer. Lahir sebagai negara baru yang merefleksikan progres lanjutan dari sistem yang dibangun di Eropa, AS merupakan suatu kebudayaan baru yang dijiwai oleh semangat kebebasan yang memiliki dasar budaya Eropa, pengembangan ajaran Kristen termasuk perlindungan terhadap keyakinan yang berbeda, dan lahirnya agama (keyakinan) baru yang terorganisir dengan keimanan kepada Tuhan (God) yang mencampuradukan ajaran kuno dari peradaban Mesir kuno dan Kristen dalam bentuk Freemasonry. Disamping itu, kebebasan yang melandasi budaya AS juga mendorong berbagai perkembangan yang khas AS yakni penghargaan yang sangat tinggi terhadap keunikan individu. Kebebasan individu yang menjadi dasar hubungan sosial dengan saling menghormati dan perlindungan hukum yang jelas, mendorong banyak kemajuan karena masing-masing individu yang hidup di AS dapat mengupayakan dirinya mencapai kebahagiaan sesuai kemauannya. Dapat dikatakan bahwa AS sungguh sebagai negara yang bebas namun tetap dikontrol oleh elit-elit politik melalui perangkat hukum yang tegas. Perangkat hukum yang berevolusi dari tahun ke tahun yang mana AS 100 tahun yang lalu sangat berbeda dengan AS sekarang. Penemuan dan Inovasi di berbagai bidang (sains dan teknologi, ilmu sosial, hukum, dan ekonomi, dll) adalah kunci dalam keberhasilan AS mencapai posisinya saat ini melampaui negara-negara Eropa.      

Meskipun AS sejak kemerdekaannya telah menggarisbawahi pentingnya kebebasan individu, namun AS pada awalnya masih diwarnai perbedaan, maraknya rasisme dan konflik kepentingan diantara elit-elit politik dan militernya yang kemudian berpuncak pada perang saudara.
Bahkan sistem politik AS baru dapat dikatakan berubah seperti suatu negara demokrasi modern pada era paska Perang Dunia II, khususnya di tahun 1960-an dan 1970-an, dimana hak-hak warga negara AS baru mulai benar-benar sama di mata hukum dan dilaksanakan. Proses itupun berlangsung dalam prasangka-prasangka yang masih tinggi, khususnya dalam hal perbedaan antara warga kulit putih dan kulit berwarna. Proses tersebut berlanjut dan persamaan hak warga negara kemudian menjadi identitas nasional AS sebagaimana kita lihat secara politik saat ini dengan sosok Presiden Barack Obama. Sesuatu yang tidak mungkin terjadi pada tahun 1960-an.

Kembali pada soal kebijakan, justru faktor kebebasan individu inilah yang kemudian mewarnai perpolitikan AS. Mengapa demikian? karena masing-masing individu bebas dalam upayanya mencapai kebahagiaan sepanjang tidak melanggar hukum, maka perdebatan intelektual yang dilandasi oleh kepentingan individu menjadi dominan. Artinya siapapun warga AS yang mampu beragumentasi dengan baik dan meyakinkan pihak lain akan dapat menempuh rencananya dan mewujudkannya sebagai mimpi Amerika. Sehingga tidak mengherankan apabila AS menjadi tempat terbanyak lembaga think tank, menjadi tempat riset berbagai teknologi baik yang berbasis akademik maupun bisnis, dan juga menjadi pusat lobby. Karena siapapun bebas menyampaikan pendapatnya, argumentasinya guna meyakinkan elit-elit politik dan orang-orang berpengaruh di AS. Dari sinilah politik AS terbangun dalam kerangka strategi nasional yang berdasarkan pada masukan dari berbagai pihak "yang dipercaya" dan dapat meyakinkan bahwa pilihan kebijakan AS sudah tepat dengan kalkulasi resikonya.

Restu AS Terhadap Serangan Brutal Israel ke Gaza
Mari kita perhatikan mengapa Jurubicara Gedung Putih, Josh Earnest pada 8 Juli 2014 mengutuk serangan roket HAMAS ke Israel dan Israel berhak melindungi dirinya dari serangan tersebut (The Hill). Secara logika apa yang disampaikan Gedung Putih ada benarnya bahwa serangan roket sayap militer HAMAS ke wilayah Israel tidak dapat dibenarkan, dan hal ini telah menyebabkan Israel melakukan serangan udara ke wilayah Gaza dimana sayap militer HAMAS berada. AS secara tegas menyalahkan HAMAS atas tindakan provokatif menyerang Israel dengan roket dan menyatakan akan mengupayakan mediasi dengan kembali kepada gencatan senjata November 2012. 

Mengapa AS bersikap demikian?
Hal pertama yang perlu sahabat Blog I-I ketahui adalah bahwa HAMAS di mata AS adalah organisasi TERORIS sebagaimana secara resmi tercatat dalam Foreign Terrorist Organizations (FTO) yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri AS (Secretary of State) sebagaimana sahabat Blog I-I dapat baca di website Kemenlu AS. Mengapa AS memasukan HAMAS sebagai organisasi teroris, tentunya kita harus secara teliti membaca setiap detail laporan tentang HAMAS dan konflik yang terjadi di Palestina. Kita juga harus paham bahwa organisasi pembebasan yang memperjuangkan hak-hak kemerdekaan (freedom fighter) bagi suatu bangsa dapat dilihat sebagai organisasi teroris oleh bangsa lain. Sebagaimana juga bangsa Indonesia ketika memperjuangkan kemerdekaan dari Belanda. Mengapa AS dapat begitu yakin bahwa HAMAS adalah organisasi teroris tentunya tidak terlepas dari laporan-laporan intelijen Israel, laporan intelijen AS sendiri, laporan Kemenlu AS, analisa-analisa yang dikeluarkan lembaga Think Tank, serta masukan dari organisasi lobby yang bermarkas di Washington DC. Presiden Barack Obama maupun juru bicara gedung putih hanya menyampaikan kesimpulan dari keseluruhan proses arus informasi yang sampai ke Gedung Putih yang kemudian dipublikasikan dalam kepada media sebagai sikap politik AS. 

Jangan pernah bermimpi untuk dapat mempengaruhi sikap Pemerintah AS selama umat Islam belum memiliki saluran yang baik. Juga jangan terlalu cepat menghakimi AS sebagai negara pro-Israel karena sesungguhnya banyak pula politisi dan warga negara AS yang bersimpati kepada Palestina, namun tidak dapat bersuara lebih keras karena kekalahan berargumentasi dengan kelompok-kelompok pro-Israel. Ini juga suatu kekalahan propaganda di AS dimana tewasnya 3 serdadu Israel akibat serangan HAMAS seolah-olah dapat dibalas dengan tewasnya ratusan penduduk sipil Palestina yang tinggal di Gaza.

Mungkin juga kita tidak perlu bermimpi untuk mempengaruhi AS, karena yang benar akan tetap benar dan yang salah akan mendapatkan ganjaran baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Tetapi bukankah untuk urusan dunia kita diberikan ruang dan kesempatan untuk mengaktifkan akal pikiran kita dalam membela kebenaran. Bahwa kita gagal atau berhasil itu sudah menjadi kehendak Yang Maha Kuasa, namun yang belum dilakukan oleh umat Islam, khususnya di Indonesia adalah memahami konteks persoalan dan mengerti tentang strategi dalam mencapai kemenangan.

Hal kedua yang mendorong sikap AS yang cenderung membela Israel adalah fakta pengaruh lobby Israel dan banyaknya tokoh-tokoh keturunan Yahudi yang menduduki posisi kunci di AS yang menyebabkan perpolitikan AS tersandera oleh kepentingan Israel. Hal ini secara serius dimaksimalkan oleh Israel untuk sebesar-besarnya kepentingan Israel yang memanfaatkan sumber daya AS. Betapapun AS sebagai negara berupaya bersikap adil dalam konflik Palestina - Israel, hal ini akan sulit diwujudkan karena kedekatan AS dengan Israel akan selalu menggelincirkan AS secara sangat halus menjadi berpihak kepada kepentingan AS. 

Hal ketiga adalah bahwa sangat sulit bagi mereka yang hidup dan dididik dengan budaya AS didominasi oleh halusinasi kebahagiaan duniawi untuk memahami keyakinan umat Islam maupun keyakinan umat Yahudi. Terdapat kalkulasi mistik tentang kehancuran Israel Raya di kalangan umat Islam sebagai janji Tuhan karena kesombongan umat Yahudi. Sebaliknya ada juga keyakinan mistik umat Yahudi bahwa merupakan kewajiban bagi mereka untuk membangun kembali Kuil Nabi Sulaiman untuk mencegah kehancuran Israel di muka bumi. Keyakinan-keyakinan yang berlandaskan pada keimanan tersebut menyebabkan orang-orang Israel yang taat akan terus-menerus berdo'a kepada Tuhannya dan menjadikan patriotisme Israel sebagai bagian dari kewajiban agama. Sementara itu, umat Muslim pada umumnya yang melihat dunia sebagai persinggahan sementara tidak terlalu bersusah payah mencapai kebahagiaan duniawi yang semu sehingga konsep jihad menjadi logis dalam menjalani kehidupan di dunia.

Berdasarkan pengamatan saya terhadap bangsa AS, mayoritas lebih peduli kepada kepentingan masing-masing individu dan segala sesuatunya sering diukur dalam ukuran duniawi yang sempit misalnya dengan untung dan rugi baik secara materiil maupun moril. Sikap yang dominan ini menyebabkan, orang AS sulit memahami kosmologi agama Islam maupun Yahudi karena hidup adalah sekarang dan bagaimana mewujudkan kebahagiaan pada saat hidup. Dalam rangka menjamin "kebahagiaan" bagi warga AS, maka konsentrasi elit-elit politik di AS adalah memfasilitasi tercapainya kebahagiaan tersebut melalui penyediaan berbagai hal yang menjadi kepentingan publik, sehingga tidak mengherankan apabila pelayanan publik di AS sangat baik. Namun demikian, ketika menghadapi konflik, AS akan kembali pada posisi klasik strategi yaitu untuk kepentingan AS dan sekutunya serta bagaimana memenangkan suatu konflik. Dalam kaitan ini, Israel adalah sekutu setia AS di Timur Tengah, sehingga tidak mungkin bagi bangsa Arab mengharapkan adanya keadilan di Palestina dari peran AS. Namun negara-negara Arab juga tidak berdaya karena hanya AS yang dapat "sedikit" mengerem atau menghentikan aksi-aksi brutal AS.

Hal keempat adalah kalkulasi geopolitik, dimana eksistensi Israel di Timur Tengah harus dijaga oleh AS dan sekutunya karena posisi strategis guna menyikapi dinamika keamanan di kawasan Timur Tengah. Apabila diperhatikan baik-baik, maka posisi pasukan AS di Afghanistan, Irak dan adanya sekutu Israel membuat AS mudah menguasai geopolitik kawasan Timur Tengah. Untuk apa? Pada era Perang Dingin tentunya berhadapan dengan Blok Uni Soviet dimana sejumlah negara di Timur Tengah memiliki hubungan khusus dengan Uni Soviet dimasa lalu. Untuk saat ini, hanya dalam kasus Suriah, AS harus memperhitungkan faktor Rusia dan China. Sementara dalam kasus Palestina - Israel, AS lebih bebas bermanuver dengan memperhitungan keprihatinan dunia Arab dan negara-negara berpenduduk Muslim di dunia seperti Indonesia dan Malaysia. Penjagaan eksistensi Israel di Timur Tengah bukan saja dalam rangka kontrol keamanan di kawasan Timur Tengah, melainkan juga sebagai base atau proxy dalam mengendalikan konflik kawasan yang disebabkan oleh latar belakang sejarah dan kompleksitas perhitungan strategis karena faktor Iran dan Arab Saudi. Dengan hancurnya Irak, maka telah terjadi perluasan pengaruh Iran di kawasan khususnya dalam mendorong peningkatan pengaruh kaum Shiah. Namun hancurnya Irak juga telah melahirkan suatu fenomena kekuatan politik dan militer yang mengatasnamakan khalifah sebagaimana dilakukan oleh kelompok Daulah Negara Islam di Irak dan Sham (ISIS) dan kelompok yang berafiliasi kepada Al Qaeda. Kompleksitas masalah di Timur Tengah bisa jadi merupakan strategi yang bertujuan menghambat kemajuan negara-negara di Timur Tengah, namun bisa juga murni merupakan dampak dari ketidakmampuan para pihak yang berkonflik mencari terobosan jalan keluar.

Demikian semoga bermanfaat.
Senopati Wirang


Read More »
18.21 | 0 komentar

Jumat, 11 Juli 2014

Agresi Brutal Israel VS Perlawanan Hamas: Strategi Indonesia menyikapi konflik Palestina - Israel

Salah satu negara yang rutin mengawasi Blog I-I adalah Israel, tepatnya sekitar 1300-an kunjungan dari Israel yang membuka halaman-halaman artikel pada Blog I-I. Hal ini mencerminkan "ketertarikan" Israel terhadap Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia khususnya umat Islam perlu meningkatkan kemampuan pengumpulan informasi, intelijen, analisa dan penyusunan strategi yang tepat dalam menyikapi dinamika konflik Palestina - Israel. Mengapa demikian? karena respon-respon yang baik dari Indonesia dalam upaya membantu rakyat Palestina jangan sampai patah ditengah jalan atau dimanfaatkan untuk tujuan lain oleh kelompok tertentu, khususnya untuk menarik simpati umat Islam Indonesia.
Diperlukan kesungguhan, niat tulus, dan langkah kongkret dari Indonesia apabila ingin terlibat dalam proses damai Palestina - Israel. Selain itu, diperlukan pula kekuatan yang solid di dalam negeri dalam rangka menghindari operasi intelijen Mossad yang akan memecah belah persatuan Indonesia. Salah satu indikasi kuat dari operasi Mossad tersebut adalah pemanfaatan terpecahnya rakyat Indonesia dalam pemilu 9 Juli 2014. Janganlah semangat bersimpati kepada bangsa Palestina diwarnai perpecahan umat Islam Indonesia karena di dalam negeri terjadi perbedaan tipis dalam dukungan capres/cawapres. Terdapat beberapa indikasi yang mendorong semakin dalamnya perbedaan sikap para pendukung yang sangat mudah dieksploitasi oleh Mossad untuk merusak PERSATUAN INDONESIA, antara lain sbb:
  • Tersebarnya isu di media sosial yang mempertajam konflik dalam menyikapi perbedaan hasil quick count dengan tuduhan adanya operasi hacking terhadap sistem komunikasi dan teknologi yang digunakan lembaga-lembaga survei termasuk teknologi yang digunakan KPU. Tujuannya adalah untuk menghancurkan kredibilitas sendi-sendi demokrasi terkait pemilu baik pihak penyelenggara pemilu maupun pihak yang berkontribusi dalam penilaian pelaksanaan pemilu baik pengawas, lembaga survei, dll. 
  • Maraknya "penghinaan" dengan sebutan-sebutan yang "merendahkan" kepada kedua pasangan capres/cawapres yang mengatasnamakan masing-masing pendukung. Hal ini jelas bagian dari operasi propaganda bandwagoning dan labelling yang bertujuan memperdalam perbedaan diantara kekuatan-kekuatan politik di dalam negeri. Menurut penyelidikan Blog I-I, kebanyakan propaganda hitam tersebut dilakukan oleh kelompok tanpa nama (anonim) yang bersembunyi dibalik nama-nama akun samaran. Contoh yang paling jelas misalnya adalah twitter triomacan2000 yang telah menghilang setelah jaringan Blog I-I membidiknya melalui upaya strategis kepada pihak yang berwenang. Meskipun kemudian lahir lagi akun-akun gelap, semoga ada efek jera karena tidak mudah untuk membangun akun dengan follower dan popularitas yang besar.
  • Di dalam masing-masing pendukung pasangan capres/cawapres telah disusupi oleh pihak-pihak yang secara ceroboh mendorong fanatisme kelompok mengatasnamakan ideologi yang sebenarnya baik, namun direduksi ke dalam pandangan yang cenderung sektarian sehingga mengalami situasi yang "canggung" bagi siapapun yang menang untuk membangun kembali PERSATUAN INDONESIA. Hal ini bukan penyusupan dari intelijen asing, melainkan didorong oleh motivasi haus kekuasaan yang seharusnya dapat segera terdeteksi. Hal ini juga seyogyanya dapat segera diatasi dengan baik, apabila unsur pimpinan dalam masing-masing koalisi mengingatkan pentingnya sikap kebangsaan, kenegarawanan yang mementingkan nasib rakyat Indonesia daripada ambisi kelompok.
  • Euforia hasil quick count dilakukan oleh masing-masing pendukung dalam berbagai bentuk ekspresi yang diberitakan oleh kelompok media pendukung. Hal ini telah menciptakan suasana "perbedaan" yang semoga tidak mengarah kepada "permusuhan" yang sangat berbahaya. Walaupun hasil resmi akan menyelesaikan masalah ini, namun rasa "sakit" dari kekalahan pemilu akan semakin dalam dan berpotensi memperlemah soliditas demokrasi dan politik nasional Indonesia lima tahun ke depan. Hal ini disebabkan oleh "rasa tidak enak" yang akan cenderung lama dirasakan dan akan terefleksi dalam dinamika politik nasional di parlemen. Hal ini juga bukan karena operasi intelijen asing, melainkan lebih sebagai dinamika yang wajar, namun apabila dalam masa penantian pengumuman resmi terus diwarnai oleh pemberitaan yang berbeda akan melemahkan PERSATUAN INDONESIA.
Lha mengapa Blog I-I lebih banyak menyoroti situasi paska pilpres 2014? Dimana isu Palestina - Israelnya?

Sebelum kita melakukan langkah dan manuver politik internasional, ada baiknya kita mengukur kemampuan dan kondisi dalam negeri kita. Langkah yang telah ditempuh oleh Pemerintahan SBY sudah tepat dengan mengutuk keras agresi brutal Israel dan mendorong PBB baik di New York maupun Jenewa untuk mengambil langkah pencegahan agresi lanjutan. Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga mengupayakan langkah-langkah diplomatis lainnya seperti melalui berbagai lembaga internasional seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI), Gerakan Non-Blok (GNB) dan forum internasional lainnya untuk menekan Israel agar menghentikan aksi militer tidak manusiawi di jalur Gaza. Selain itu, himbauan kepada WNI di sekitar lokasi konflik Gaza untuk melapor kepada perwakilan terdekat juga memiliki arti perlindungan WNI.

Kemampuan Indonesia semakin membaik dari waktu ke waktu dengan berbagai perbaikan yang menyebabkan Indonesia memiliki peranan regional dan global yang diakui dunia. Namun demikian, kita juga memiliki potensi "konflik" sesama warga bangsa sebagaimana sedikit tercermin dari memanasnya situasi menjelang, saat pelaksanaan, dan paska pilpres 2014. Perlu diakui bersama bahwa terdapat kecenderungan perpecahan yang "berbahaya" yang hanya dapat dicegah oleh sikap negarawan dari pasangan nomor 1. Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan pasangan nomor 2. Joko Widodo - Jusuf Kalla. Bahkan dalam rangka menekankan pentingnya situasi yang stabil dan damai, Panglima TNI dan Kapolri sampai menyatakan kesiapan untuk menindak siapapun yang coba-coba menciptakan situasi tidak aman. Hal itu sesungguhnya tidak perlu apabila kedua pasangan memiliki hati nurani untuk menerima apapun hasil pemilu 2014 dengan ikhlas. Menang ataupun Kalah, rakyat Indonesia memerlukan situasi kondisi yang kondusif dalam proses transisi pemerintahan di tahun 2014 ini.

Sekarang mari kita lihat konflik Palestina - Israel
Alasan agresi Israel biasanya merupakan bagian dari strategi nasional Israel yang bertujuan pencegahan menguatnya kelompok-kelompok perlawanan yang memiliki kekuatan militer di Palestina. Pada era Fatah yang kuat, Israel juga menyerang Fatah, kemudian ketika PLO memiliki sayap politik dan militer Israel juga menyerangnya, sekarang dimana Hamas menjadi kekuatan politik dan militer, maka Israel pun berupaya melemahkannya. Hal ini sudah dipastikan akan selalu dilakukan Israel hingga akhir zaman sebelum lahirnya kekuatan nyata Palestina sebagai sebuah negara berdaulat. Karena penulis pernah dilatih Israel, maka dapat disampaikan kepada bangsa Indonesia, kepada umat Muslim Indonesia bahwa langkah nyata yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut: 
  1. Perbaikilah pemahaman-pemahaman tentang agama Islam, hal ini sangat penting dalam menciptakan pemahaman global yang senada sehingga tidak mudah dipecah belah melalui adu domba politik seperti telah terjadi dengan lahirnya faham-faham yang melemahkan persatuan Islam seperti lahirnya sekte-sekte yang berlindung dibawah kebebasan beragama. Meskipun di dalam Alquran, surat Al Baqarah 256 ada pernyataan la ikraha fiddin, namun hal itu berdasarkan pada kejelasan perbedaan antara kebenaran dan kesesatan, sehingga secara logika seharusnya umat manusia memilih kebenaran. Namun realita akan selalu ada manusia yang memilih kesesatan, sehingga konflik jahat-baik pun tidak terelakkan. Perhatikan bahwa meskipun dalam agama Yahudi juga terjadi perbedaan pandangan, namun persatuan Yahudi jauh lebih solid dan hampir tidak pernah terjadi konflik sesama Yahudi kecuali pada era zaman kenabian dimana kelompok yang mengikuti nabi-nabi dan yang menentangnya terjadi. Sementara itu, di dunia Islam sejak era khalifah terakhir Ali bin Abi Thalib RA, hingga saat ini kita melihat konflik saling bunuh antara Sunni dan Shiah. Kemudian antara Arab dan Non-Arab pada era terakhir Kekuasaan Utsmani Turki yang diprovokasi oleh penjajah Barat yang kemudian memecah belah tanah dan Arab dan menciptakan negara-negara baru di Timur Tengah sebagaimana kita kenal sekarang, termasuk lahirnya Israel.
  2. Sehubungan dengan perbaikan pemahaman tentang Islam, umat Islam Indonesia perlu berhati-hati dalam mendeklarasikan JIHAD di jalan Allah SWT. Hal ini sangat penting guna menghindari konflik sesama anak bangsa Indonesia yang dalam kurun waktu 20 tahun terakhir tercabik-cabik oleh perbedaan dalam menyikapi jihad dalam konteks perang atau qital. Selama 20 tahun lebih terjadi perdebatan tentang jihad di Indonesia yang kemudian tereduksi dengan faham penegakan ajaran Islam dimanapun anda berada dengan jalan kekerasan yang didominasi oleh kelompok yang berafiliasi kepada konsep jihad Al-Qaeda yang mendapat label terorisme dari Barat. Strategi Al Qaeda yang banyak diikuti oleh berbagai kelompok Islam di dunia kemudian berhadapan dengan Amerika Serikat dan negara-negara dimana kelompok tersebut beroperasi termasuk Indonesia. Sungguh sangat disayangkan bahwa semangat jihad tersebut kemudian menciptakan suatu keadaan dimana sebagian umat Islam Indonesia yang tergabung dalam Jemaah Islamiyah kemudian berhadapan dengan sesama Muslim. Indonesia sebagai negara-pun berupaya melenyapkan ancaman terorisme tersebut, akibatnya terjadi perbedaan pemahaman yang mendasar tentang bagaimana berjihad yang sesungguhnya. Jangan sampai konflik-konflik di luar negeri, seperti di Palestina, Irak, Suriah, Afghanistan, dll dimana umat Islam mengalami tekanan yang hebat melahirkan generasi jihad yang melabel Pemerintah Indonesia sebagai thagut karena bagaimanapun juga terdapat konteks masalah yang sangat jauh berbeda. Kedamaianan dan Persatuan Indonesia yang telah terbangun sejak Indonesia merdeka telah diperjuangkan oleh berbagai golongan dengan peranan terbesar berada di pundak umat Islam sebagai mayoritas yang mendeklarasikan jihad melawan Belanda dan Jepang. Bahwa dalam perjalanannya kini menjadi negara demokratis, hal ini merupakan suatu dinamika politik yang juga oleh mayoritas dianggap yang terbaik dan mampu membawa bangsa Indonesia kepada kondisi yang lebih baik pula.
  3. Mulailah belajar tentang strategi dan taktik secara sungguh-sungguh. Hal ini sangat penting karena agresi brutal Israel bukan tanpa alasan dilakukan di bulan puasa, bukan juga tanpa alasan dengan mempropagandakan Hamas sebagai kelompok teroris, bukan pula ketidaksengajaan dengan menargetkan wilayah Gaza dengan korban anak-anak dan wanita yang pada hari keempat ini telah mendekati angka korban seratusan. Dengan dukungan jaringan Yahudi internasional, agresi sebrutal apapun yang dilakukan Israel akan "sulit" dibawa ke pengadilan internasional, akan selalu terlambat untuk dihentikan, dan akan "dilindungi" oleh pendukung-pendukungnya yang berada di sekeliling negara-negara yang kuat di dunia, khususnya negara yang memiliki veto di Dewan Keamanan PBB. Telah banyak sanksi dan resolusi PBB terhadap Israel, namun tidak ada yang efektif karena kekuatan (power) pengaruh Israel melalui "lobby" jaringan Yahudi-nya yang sangat kuat. Artinya, bila anda ingin berkontribusi pada level internasional maka bangunlah kekuatan anda dengan sungguh-sungguh di berbagai bidang. Bila anda menguasai ekonomi/bisnis, bila anda menguasai teknologi tinggi, bila anda memiliki kekuatan maka anda akan dapat menjadi pemimpin atau setidaknya dapat mempengaruhi perjalanan sejarah umat manusia. Maka berlomba-lombalah dalam menimba ilmu pengetahuan, pelajarilah science, pelajarilah ekonomi, teknologi, dan juga strategi dan tingkatkan pemahaman anda tentang orang lain, tentang bangsa lain yang juga selalu meningkatkan kemampuannya.
  4. Terkait dengan strategi Israel tersebut, kita jangan terjebak dalam semangat anti-semit yang cenderung rasis meskipun Israel sangat rasis dalam menilai kelompok etnis lain di dunia. Strategi yang lebih tepat adalah bukan dengan mengkampanyekan kebencian terhadap Yahudi sebagai suku bangsa, melainkan menentang ketidakadlan dan perilaku jahat yang dilakukan negara Israel terhadap bangsa Arab yang tinggal di Palestina. Pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan Israel perlu dilihat sebagai kejahatan kemanusiaan sebagaimana juga pernah dilakukan oleh Pemerintahan Nazi Jerman terhadap umat Yahudi. Dengan menghindari aspek labelling etnisitas, dan berkonsentrasi pada fakta-fakta kejahatan, keadilan yang kita junjung akan kuat dan terlepas dari bias sentimen perbedaan suku bangsa. 
  5. Strategi tentunya akan sia-sia tanpa kekuatan, maka perkuatlah kekuatan nyata di dunia dalam rangka meningkatkan pengaruh yang dapat membawa perubahan yang baik di dunia. Kekuatan utama yang paling awal adalah persatuan, baik dengan mengikatkan hati-hati kita untuk diniatkan menegakkan kebenaran. Berikutnya tentunya saja kondisi keuangan, kemampuan politik dan kekuatan militer. Kita tidak perlu menunggu sampai semuanya tercapai, namun ketika kekuatan belum memadai maka perlu dilakukan persiapan-persiapan memperbaiki kondisi nasional Indonesia, kondisi umat Islam Indonesia, dan kondisi sikap dan keimanan yang dilandasi oleh niat yang lurus dan benar.
  6. Langkah kongkret Indonesia membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza merupakan langkah jenius dengan nilai kemanusiaan yang sangat tinggi. Salut dan salam hormat kepada sahabat-sahabat dari Mer-C yang menginisiasi dan mewujudkan ide tersebut. Rumah sakit yang baru selesai beberapa bulan lalu tersebut telah terkena dampak serangan Israel dan masih memerlukan dana milyaran rupiah untuk dapat beroperasi secara normal. Donasi rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina dalam wujud rumah sakit bukan hanya simbol melainkan langkah nyata JIHAD yang juga beresiko nyawa karena serangan brutal Israel tidak hanya diarahkan kepada kelompok bersenjata melainkan juga menargetkan kalangan sipil masyarakat biasa.

    Ḥarakat al-Muqāwamah al-ʾIslāmiyyah atau "Islamic Resistance Movement" (HAMAS)

    Gerakan perlawanan Islam yang sering disingkat dengan HAMAS saat ini merupakan alasan Israel melakukan serangan brutal. Hal ini dapat dipahami dengan fakta bahwa Hamas mendapatkan dukungan rakyat Palestina dan memiliki kekuatan militer yang dinilai sebagai ancaman bagi keamanan Israel. Itulah sebabnya Hamas dinyatakan sebagai kelompok teroris dan Israel berupaya melemahkannya dengan berbagai operasi intelijen dan militer. Namun karena karena Hamas menerapkan strategi perang gerilya di kota yang berada ditengah-tengah lingkungan penduduk (pemukiman) maka, langkah efektif menghancurkan Hamas menjadi sangat sulit. Tetapi ketika intelijen militer Israel memiliki informasi kepemilikan roket dan berbagai peralatan artileri jarak jauh yang dapat mencapai wilayah Israel, maka Israel akan segera melakukan serangan menghancurkan kekuatan militer Hamas tersebut. Hal ini sesungguhnya telah berulang kali terjadi termasuk ketika Israel menyerang Lebanon dengan alasan bahwa pejuang Palestina lari dan bersembunyi di Lebanon.

    Strategi hit and run yang diterapkan oleh sebagian sayap perlawanan militer Hamas dan beberapa kelompok afiliasi lainnya dapat dipahami sebagai suatu perjuangan memerdekakan rakyat Palestina dari penindasan. Namun dari sisi Israel hal itu dilihat sebagai ancaman bagi negara Israel. Konflik ini akan berulang-ulang lagi dikemudian hari karena sikap keras dari kedua pihak yang berlandaskan pada sejarah yang sangat panjang, berdasarkan pada permusuhan yang kompleks yang disebabkan oleh perbedaan etnisitas maupun agama. Tipu daya demi tipu daya selalu dibangun oleh pihak yang kuat (Israel), sementara survival dan aksi nekat dengan kekerasan selalu dilakukan oleh pihak yang lemah (Palestina). Konflik semacam ini juga terjadi di berbagai belahan dunia lain seperi konflik Irlandia Utara (lemah) melawan Inggris (kuat).

    Fakta bahwa Hamas menguasai jalur Gaza sangat tidak diinginkan oleh Israel, karena apabila dibiarkan akan semakin memperkuat Hamas. Lahir dari semangat intifada pada masa akhir tahun 1980-an atau tepatnya ditahun 1987, Hamas terus tumbuh berkembang menjadi kekuatan politik dan militer (khususnya Brigade al-Qassam). Sebagai kelompok Sunni, Hamas dipengaruhi oleh metode gerakan Ikhwanul Muslimin yang cepat berkembang karena efektifitas organisasinya. Kemenangan Hamas dalam pemilu 2006 mencerminkan popularitas dan dukungan rakyat Palestina kepada Hamas, hal ini tentu sangat mengkhawatirkan Israel karena Hamas juga memiliki sayap militer terkuat di Palestina. Sebagaimana juga pendahulunya Fatah atau PLO, Hamas juga bersikukuh dalam hal perbatasan dan pengakuan negara Palestina, sehingga strategi pembicaraan damai hanya berlangsung sebentar dan Israel jelas tidak percaya dengan Hamas dan merasa terancam oleh Hamas.

    Disamping adanya serangan-serangan kecil dan sporadis Hamas terhadap Israel yang jarang menimbulkan korban jiwa di kalangan masyarakat sipil, Israel mengembangkan propaganda bahwa Hamas juga berafiliasi dengan negara paling stabil di Timur Tengah saat ini, yakni Iran. Hal ini dilakukan untuk memecah belah dukungan terhadap Hamas, khususnya dari negara-negara Arab yang secara tradisional kurang bersahabat dengan Iran. Faktor Sunni-Shiah juga dimainkan dalam rangka melemahkan perlawanan rakyat Palestina. Kepemimpinan Khaled Meshaal yang ahli strategi membuat Israel tidak mempunyai pilihan lain secara strategis selain berupaya menghancurkan Hamas. Karena secara teori apabila Hamas berhasil dilemahkan maka perlawanan rakyat Palestina akan kembali berantakan tidak terkoordinasi dengan baik.

    Sementara itu, Hamas yang telah mempelajari bagaimana kegagalan Fatah dan PLO dalam menghadapi tipu daya Israel, memilih untuk terus membangun kekuatan nyata baik secara politik, sosial (hubungan dengan rakyat Palestina), dan militer. Dalam kaitan itu, Hamas membangun hubungan dengan siapapun yang dapat mendukung peningkatan kekuatan Hamas. Dukungan internasional terhadap Hamas pada umumnya berasal dari negara-negara Arab/Islam yang bersimpati kepada perjuangan rakyat Palestina. Kemungkinan bantuan dari Iran dalam catatan Blog I-I juga telah terjadi, karena sesuai dengan teori bahwa ketika menghadapi Israel maka Sunni dan Shiah dapat mengesampingkan permusuhan dan bersatu melawan Israel. Hal inilah yang sangat ditakuti oleh Israel, yakni persatuan Islam yang memiliki strategi dan kekuatan nyata. Kepemilikan peralatan militer artileri ringan oleh sayap militer Hamas yang dianggap sebagai ancaman oleh Israel merupakan salah satu alasan Israel melakukan serangan membabi buta di jalur Gaza. Selain itu, faktor lain yang juga menyebabkan Israel melakukan serangan adalah fakta bahwa popularitas Hamas terus meningkat di jalur Gaza karena Hamas menyediakan bantuan-bantuan sosial dan memperhatikan kebutuhan rakyat Palestina di Gaza. Apabila seluruh penduduk Palestina di Gaza bersatu dengan Hamas, maka dapat dibayangkan terjadinya peningkatan ancaman terhadap Israel.

    Beberapa insiden intelijen Hamas dan Israel juga terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini dimana masing-masing pihak secara aktif mengumpulkan informasi intelijen yang akan digunakan dalam operasi-operasi militer yang bertujuan melemahkan kontrol terhadap kawasan Gaza. Insiden-insiden serangan atau bentrok militer juga telah terjadi namun dalam skala yang jauh lebih kecil. Israel sebagai negara yang kuat tidak mau didikte oleh konflik-konflik yang dapat menurunkan rasa aman Israel sehingga keputusan strategi serangan brutal-pun dilaksanakan tanpa memperhitungkan aspek kemanusiaan.

    Blog I-I tidak akan mengungkapkan detail data tentang Hamas karena Israel secara aktif memantau Blog I-I. Namun setidaknya Blog I-I ingin menyampaikan kepada umat Muslim Indonesia dan Pemerintah RI untuk ekstra hati-hati paska kutukan keras Indonesia terhadap Israel, paska manuver diplomasi RI yang bertujuan menekan Israel, karena retaliasi Israel biasanya akan mewujud dalam bentuk intervensi intelijen melalui agen-agen Mossad yang dikendalikan dari Singapura.

    Salah satu peluang Mossad adalah mengadu domba sesama anak bangsa Indonesia yang baru saja menyelesaikan pemilu. Kehati-hatian dalam penghitungan suara dengan pengawasannya, serta perlindungan terhadap informasi dan jalur komunikasi serta teknologi data base yang digunakan KPU harus ditingkatkan, mohon disampaikan kepada Presiden RI bahwa ini sangat-sangat serius. Ini menjadi tantangan bagi Badan Intelijen Negara dalam meningkatkan operasi counter intelijen, menjadi tantangan bagi Lembaga Sandi Negara melindungi informasi dan sistem komunikasi, menjadi tantangan bagi Polri dan TNI untuk terus menjaga keamanan. Terakhir terntunya juga menjadi tanggung jawab para pasangan calon Presiden/Wakil Presiden dan para pendukungnya untuk semakin berhati-hati dengan perkembangan isu-isu yang berpotensi menghancurkan masa depan Indonesia.

    Ingat ! Kita sudah terlanjur mengambil sikap keras terhadap Israel demi membela saudara-saudara kita di Palestina. Apakah Israel akan diam berpangku tangan melihat stabilitas dan kredibilitas Indonesia di dunia?

    Semoga bermanfaat.
    Salam Intelijen
    Senopati Wirang



    Read More »
    03.55 | 0 komentar

    Kamis, 10 Juli 2014

    Antara Survei Popularitas, Quick Count dan Real Count

    Sebagaimana saya tulis dalam artikel Mencermati Lembaga Survei, kita perlu mengawasi secara sungguh-sungguh lembaga-lembaga survei baik dari sisi metodologi, pelaksanaan, kredibilitas pengumpul survei, serta kalkulasi analisa dan publikasi akhirnya. Hal ini merupakan kepentingan kita bersama untuk memiliki lembaga-lembaga survei yang kredibel, dapat dipercaya, dan independen sebagai salah satu mekanisme dalam mengukur dinamika suara hati masyarakat terhadap berbagai isu nasional maupun daerah, termasuk yang terkait dengan pemilu.
    Sungguh berani atau ceroboh dalam menyelenggarakan quick count yang keliru! Sejak awal saya sudah menduga akan ada perbedaan hasil quick count, namun tidak dramatis sebagaimana sudah terjadi. Dengan asumsi masih ada tanggung jawab moral dan kredibilitas intelektual, lembaga survei secara teori akan menghasilkan hasil yang tidak jauh berbeda dalam kasus quick count. Namun kenyataan berbicara lain, terjadi perbedaan yang perlu disikapi secara hati-hati karena hasil quick count yang keliru dari lembaga survei manapun sama saja dengan sengaja menjerumuskan pihak yang sesungguhnya kalah.

    Sebagai catatan dari informasi terbuka,  4 lembaga survei menghasilkan quick count yang memenangkan pasangan nomor 1 yakni: Puskaptis, Indonesia Research Center, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Suara Indonesia. Sementara itu 8 lembaga survei menghasilkan quick count yang memenangkan pasangan nomor 2 yaitu: Populi Center, Poll-Tracking Institute, CSIS, Litbang Kompas, Indikator Politik Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, RRI, dan Saiful Mujani Research Center. 

    Apa yang sudah dipublikasikan sebagai hasil quick count yang berbeda tentunya sudah menyebar ke seluruh Indonesia bahkan dunia melalui berbagai media. Fakta bahwa terjadi klaim kemenangan juga telah terjadi, sehingga keterlanjuran situasi yang "kurang nyaman" telah terjadi. Setidaknya telah terjadi polemik terkait dengan hasil quick count yang mungkin pada akhirnya cenderung dihimbau untuk tidak dijadikan patokan oleh sejumlah tokoh masyarakat demi ketenangan publik dan stabilitas politik. Hal ini merupakan pelajaran mahal yang akan menguji sejauh mana para pihak yang berbeda dapat bersikap dewasa, ksatria dan memikirkan rakyat yang menantikan kelanjutan pembangunan oleh siapapun yang akan menjadi pemerintah.

    Sungguh sangat disesalkan bahwa sistem quick count kali ini terpaksa kita tinggalkan karena polemik yang terus meningkat dapat meningkatkan ketegangan yang berpotensi menjadi konflik yang tidak dikehendaki kita semua. Sikap yang mengeras dalam keyakinan memenangkan pemilu juga dapat mempertajam perbedaan yang semakin memanaskan perpolitikan nasional Indonesia.

    Pada akhirnya kita harus kembali menunggu hasil penghitungan manual KPU atau real count yang dijaga dan diawasi oleh berbagai pihak guna menghindari saling curiga. Kita semua mesti bersabar dan siap dengan hasil yang akan diumumkan oleh KPU pada 22 Juli nanti. Mungkin masih akan protes, mungkin juga akan dapat diterima secara legowo oleh semua pihak, atau mungkin juga akan ada penerimaan pada level elit yang diwarnai penolakan di akar rumput karena provokasi-provokasi. Berbagai potensi untuk menjadi baik dan buruk masih terpampang di hadapan kita menjelang tanggal 22 Juli 2014. Menjadi tugas kita bersama untuk ikut serta menjaga kedamaian dalam bulan suci Ramadhan, mendinginkan hati dan pikiran kita, dengan tetap menjaga keadilan dan kejujuran penghitungan manual KPU. Insha Allah bangsa Indonesia akan dapat melalui masa-masa sulit terpecah dalam pemilihan dan menyatukan hati dan pikiran untuk masa depan yang lebih cerah, lebih baik, dan lebih sejahtera.

    Salam Intelijen
    Senopati Wirang   

    Read More »
    03.50 | 0 komentar

    Selasa, 08 Juli 2014

    Mencermati Lembaga Survei Menjelang Pilpres

    Artikel kali ini akan pendek saja dan lebih tepat dilihat sebagai catatan serius terhadap kredibilitas Lembaga Survei yang menjamur di Indonesia. Lembagai survei sesungguhnya memiliki posisi yang cukup penting dalam mengukur minat atau kecenderungan pemilih terhadap pasangan capres-cawapres, namun belakangan ini lembaga-lembaga survei menghadirkan hasil-hasil survei yang bertolak belakang bahkan ada yang perbedaannya melebihi 10%, sebuah hasil yang dapat dipastikan bahwa tidak mungkin hasil-hasil survei yang bertolak belakang tersebut benar semuanya. Salah satu dari hasil survei pasti salah atau memang sengaja direkayasa dalam rangka kampanye kelompok tertentu. Hal ini sangat tidak sehat karena bukan saja merusak kepercayaan publik dan menghancurkan metodologi survei yang telah dipercaya, melainkan juga telah menjerumuskan bangsa Indonesia ke dalam ilusi statistik.

    Pelacuran para pembuat survei demi memperoleh keuntungan finansial ditengarai marak menjangkiti sejumlah lembaga survei. Saya tidak akan menuduh siapapun walaupun data Intelijen Indonesia sangat lengkap tentang siapa-siapa saja yang melakukan survei. Kebenaran tidak dapat disalahkan, dan sebaliknya hal-hal yang salah baik secara metodologi maupun niat rekayasa juga tidak dapat dibenarkan. Oleh karena itu, marilah kita semua mencatat baik-baik hasil-hasil survei yang telah dipublikasikan dan bandingkan dengan hasil quick count dan hasil resmi penghitungan. Kita perlu lebih tegas dalam mencermati para pembohong berkedok survei yang menodai metode ilmiah dalam ilmu sosial. Mereka yang mengeluarkan hasil yang sangat jauh berbeda dari kenyataan dapat dipastikan masuk dalam kelompok pembohong dan hal ini merupakan harga dari kredibilitas yang telah diperjualbelikan. Singkat kata, hasil-hasil survei yang dimanipulasi akan memiliki perbedaan yang signifikan dengan hasil pemilu yang sesungguhnya baik yang dihitung melalui quick count maupun hasil resmi. Penilaian paling mudah yang dapat menjadi pegangan sahabat Blog I-I adalah pernyataan keunggulan salah satu pasangan yang direkayasa akan terjawab manakala ternyata yang diunggulkan lembaga survei ternyata kalah. Maka lembaga survei tersebut dapat dipastikan tidak kredibel dan atau pembohong besar. Mari kita tunggu bersama !

    Salam Intelijen
    Senopati Wirang 

    Read More »
    10.15 | 0 komentar

    Selasa, 01 Juli 2014

    Intel Asing Pengaruhi Pemilu 2014?

    Artikel ini dipastikan tetap berada dalam semangat NETRAL dan PROFESIONALISME Intelijen Indonesia dalam menyikapi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada 9 Juli 2014. Saya merasa sangat perlu menyampaikan pandangan Intelijen Indonesia terhadap berkembangnya isu-isu keterlibatan Intel Asing dalam mempengaruhi jalannya Pilpres 2014 nanti. Analisa Intelijen selalu berlandaskan pada fakta-fakta informasi dan bukan prasangka, sehingga analisa intelijen akan selalu mengutamakan kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Sayangnya salah satu karakter bangsa Indonesia yang sangat berbahaya adalah adanya kecenderungan untuk berprasangka dan menduga-duga tanpa dasar yang jelas. Lebih jauh lagi, kadang hanya berdasarkan pada informasi terbuka lahir analisa-analisa yang menyesatkan dengan pola pendekatan teori konspirasi tentang adanya kepentingan asing dalam mempengaruhi pilpres di Indonesia. Padahal yang terjadi adalah pemanfaatan sentimen Anti Asing dan Nasionalisme sempit guna meningkatkan dukungan masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan ciri khas dari pihak-pihak yang merasa insecure dalam rangka mencapai keyakinan adanya dukungan publik yang besar.

    Tanpa menyebutkan pihak-pihak yang mengeluarkan isu tentang adanya keterlibatan Intel Asing dalam mempengaruhi pilpres 2014, perlu sahabat Intelijen Indonesia ketahui bahwa hal itu tidak berdasarkan pada informasi intelijen yang akurat. Apa yang terjadi adalah upaya kelompok-kelompok tertentu melahirkan suatu opini publik tentang adanya operasi Intel Asing yang terstruktur dari akar rumput, media sampai elit politik dalam rangka membentuk opini tertentu yang berpotensi menurunkan popularitas salah satu calon. Dengan adanya isu Intel Asing ini, maka akan muncul semangat nasionalisme yang menguat sekaligus memperkuat salah satu calon.

    Apabila isu ini dikeluarkan oleh intelijen resmi, maka hal ini merupakan kecerobohan pengumpulan informasi dan analisa yang akan menjerumuskan Pimpinan Nasional dalam mengambil sikap. Namun apabila isu ini hanya dikeluarkan oleh pihak-pihak yang berkompetisi dalam pilpres, dapat dipastikan hanya propaganda murahan tanpa dasar sama sekali.

    Apa yang terjadi dengan sejumlah media asing dan wartawan asing yang mengkritisi atau mengungkapkan hal-hal yang merugikan para kandidat pasangan Presiden-Wakil Presiden tidak lain merupakan suatu bentuk refleksi pembentukan opini sebagaimana juga terjadi di media-media nasional Indonesia belakangan ini. Hal itu hanya suatu simpati atau ketidaksukaan yang sifatnya wajar dalam keterbukaan, sehingga bangsa Indonesia tidak perlu terlalu reaktif sehingga menduga-duga adanya keterlibatan Intel Asing. Tanpa mengabaikan pentingnya kewaspadaan nasional, apa yang terjadi di media asing maupun media nasional tidak lebih dari propaganda politik yang mendukung atau melemahkan dukungan para kandidat capres-cawapres.

    Mengapa saya berani menyatakan bahwa Intel Asing tidak banyak melakukan hal-hal yang mempengaruhi jalannya pilpres karena berdasarkan informasi jaringan Blog I-I, apa-apa yang terjadi belakangan ini sangat jauh dibawah standar operasi mempengaruhi jalannya pemilu di suatu negara. Sahabat Blog I-I perlu memahami bahwa apabila Intel Asing, apalagi dari negara besar sungguh-sungguh melaksanakan suatu operasi terhadap Indonesia, maka kita akan mendapati banyak situasi yang abnormal yang menyebabkan jalannya pemilu secara meyakinkan didominasi oleh salah satu calon. Namun apa yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1998 hingga saat ini adalah lebih banyak didominasi oleh geliat kekuatan-kekuatan politik dalam negeri yang saling bersaing dalam menuju kekuasaan membentuk pemerintahan di Indonesia melalui pemilu.

    Apa yang dilakukan oleh Intel Asing di Indonesia saat ini adalah memantau sedetail mungkin geliat persaingan politik dalam rangka mengetahui kelemahan masing-masing pihak yang bersaing dalam rangka mencari akses kepada kekuasaan dari Pemerintahan Baru yang terbentuk. Untuk sampai pada level mempengaruhi hasil pilpres, maka diperlukan operasi khusus yang sungguh-sungguh dapat mempengaruhi opini publik Indonesia. Intel Asing tentunya sangat paham bahwa intervensi justru akan melahirkan simpatik patriotisme dan nasionalisme. Hal-hal yang berbau infiltrasi asing juga akan memperkuat pihak-pihak yang mengedepankan ide-ide kebangsaan. Khusus dalam kasus Indonesia, hal-hal yang berbau asing (Barat) juga akan memperkuat konsolidasi penganut Islam Indonesia.

    Indonesia memang berkali-kali mengalami suatu keadaan dimana Intel Asing sangat aktif melakukan operasi yang bertujuan "menguasai" atau mempengaruhi jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, dengan tujuan menguasai sumber-sumber kekayaan alam Indonesia. Namun hal ini hanya dapat terjadi karena justru sejumlah elit Indonesia sendiri yang menjadi sangat serakah menikmati kekayaan alam Indonesia dan membiarkan atau bahkan mengundang asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia. Hal itu telah terjadi sejak kemerdekaan Indonesia dan terakhir adalah kegagalan strategi pembangunan Indonesia yang keropos karena korupsi besar-besaran di era Orde Baru yang dengan mudah dihantam oleh krisis ekonomi. Namun apabila kita teliti, justru bahaya terbesar bersumber dari elit-elit politik dan pemain bisnis yang sama sekali tidak peduli dengan nasib bangsa Indonesia. Hal ini, diperkirakan juga terjadi dalam berbagai rangkaian persaingan menuju kekuasaan di tahun 2014. Sehingga kewaspadaan kita bersama harus terus kita tingkatkan baik dari ancaman yang bersumber dari luar maupun yang bersumber justru dari mereka yang saat ini bermulut manis menjanjikan berbagai perbaikan bangsa.

    Himbauan Blog I-I, jangalah terlalu cepat menuduh segala persoalan sebagai bagian dari adanya konspirasi atau intervensi asing. Tetapi introspeksi dirilah dan waspadalah dengan geliat kekuatan-kekuatan politik dalam negeri yang berpotensi melakukan penjarahan atau berkolaborasi dengan kepentingan kelompok yang tidak peduli dengan kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, catatlah semua janji-janji politik para capres-cawapres, tagihlah kepada pemenang pemilu 2014 dan percaya dirilah dengan jati diri kebangsaan kita dan jangan biarkan kita dibodohi oleh propaganda-propaganda murahan yang membuat kita bingung dan melupakan janji-janji indah para capres dan cawapres.

    Ingatlah untuk selalu mengawasi pemerintahan yang baru dan mendorongnya melakukan perbaikan, dan jangan mencari kambing hitam dari ketidakpuasan yang akan kita rasakan nanti.

    Marilah kita datangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) terdekat dan salurkanlah suara anda sebaik-baiknya dan jangan lupa untuk menyimpan visi dan misi pasangan yang anda pilih dan bawa pulanglah catatan ribuan janji-janji indah mereka, dan jangan lupa untuk mengingatkan pemerintah yang baru nanti dengan janji-janji tersebut. Insha Allah Indonesia akan maju karena rakyatnya semakin cerdas dan kritis dalam menyikapi dinamika politik nasional.

    Salam Intelijen
    Senopati Wirang

    Read More »
    13.00 | 0 komentar