Menu Blog

Favorit Saya

Sponsored

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Sabtu, 31 Maret 2018

Tuding Kecelakaan Proyek Karena Mark Up, Prabowo Asbun?

Prabowo Subianto saat silaturahmi di NTB
Prabowo Subianto saat silaturahmi di NTB. (Kompas.com)
Beritakepo.com. Walaupun belum mendeklarasikan diri sebagai capres, Prabowo Subianto mulai unjuk gigi jelang Pilpres 2019. Dalam beberapa kesempatan, Ketua Umum Gerindra tersebut mengkritik pemerintahan Joko Widodo seperti masalah utang hingga menyebut Indonesia bisa bubar di tahun 2030.

Terakhir, saat turun gunung ke Jawa Barat dalam acara 'Prabowo Menyapa Warga Jabar, Prabowo menuding maraknya kecelakaan infrastruktur belakangan ini lantaran negara mencuri uang rakyat. Dijelaskan Prabowo, berdasarkan pengalaman empiris atau dari hari ke hari dan sudah jadi pengetahuan umum di Indonesia, pembangunan infrastruktur di RI sering di-mark up. Karenanya, dia tak heran apabila banyak proyek yang ambruk sebelum jadi.

"Karena itu jembatan belum dipakai sudah jatuh. Karena itu infrastruktur di Jakarta yang dibangun besar-besaran, belum dipakai sudah jatuh yang akhirnya terpaksa dihentikan daripada memakan korban lain," ujar Prabowo, Jumat (30/3).

"Apa nggak sedih?" imbuh dia.

Namun tudingan Prabowo dibantah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

"Ya tanya beliau, kalau menurut saya nggak ada, semua proyek hasil lelang," ujar Basuki setelah peletakan batu pertama Masjid At Thohir, Cimanggis, Depok, Jabar, Sabtu (31/3/2018).

Basuki enggan berkomentar lebih jauh soal tuduhan Prabowo.

"Ya makanya semua, terutama yang dari PU itu kan investasi-investasi semua. Kalau yang di PU semua hasil lelang, investasi juga hasil lelang. Jadi kalau beliau punya pendapat begitu tanyakan beliau ya," kata Basuki.


Lalu darimana Prabowo mendapatkan data mengenai mark-up proyek infrastruktur di pemerintahan Jokowi? Ataukah dia asal bunyi (asbun) untuk mengambil momentum dukungan untuk Pilpres demi menjatuhkan elektabilitas Jokowi?

Seperti mengenai prediksinya Indonesia bubar pada 2030, Prabowo mungkin saja memakai sumber yang tak valid seperti dari novel fiksi Ghost Fleet karya Peter W Singer.

Yang perlu diketahui, belakangan ini Prabowo dan kubunya memang gencar melakukan tudingan kepada Jokowi. Mulai dari Amien Rais soal data kepemilikan lahan, Fadli Zon yang memimpikan presiden RI seperti Putin hingga soal mark up proyek ini.

Akun media sosial, @joxjin_jogja menyebut Prabowo dan kroninya melakukan strategi mirroring dengan mengikuti apa yg dilakukan oleh Jokowi Tapi dengan cara membaliknya. Jadi jika publik banyak memperbincangkan proyek infrastruktur yang tengah gencar dilakukan Jokowi, maka Prabowo akan membahas masalah ini dengan tudingan yang tak jelas untuk menggaet perhatian publik.

Bagi Prabowo, yang penting makin banyak yang tak menyukai Jokowi bukan semakin banyak publik yang menyukainya. Makanya tak heran, mereka mencetuskan hashtag #2019GantiPresiden bukan #2019PrabowoPresiden.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
08.43 | 0 komentar

Jumat, 30 Maret 2018

Sebut Jokowi Planga Plongo Tak Seperti Putin, Fadli Zon Dikecam

Kicauan Fadli Zon soal Putin dan planga plongo
Kicauan Fadli Zon soal Putin dan planga plongo
Beritakepo.com. Lewat akun Twitter miliknya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon kembali menyerang Presiden Jokowi. Politisi Gerindra tersebut menyatakan Indonesia butuh pemimpin seperti Presiden Rusia Vladimir Putin bukan seperti pemimpin sekarang yang disebutnya tak cerdas dan planga-plongo.

Putin baru saja terpilih kembali menjadi Presiden Rusia untuk keempat kalinya, 18 Maret lalu. Putin meraih lebih dari 76 persen suara. Tak ada penantang kuat bagi Putin dalam Pilpres Rusia 2018 ini, setelah pemimpin oposisi utama, Alexei Navalny, dilarang ikut pemilihan.


Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam kicauan Fadli tersebut dan merasa Jokowi dihina.

"Walau tidak secara jelas menyebut nama, tweet tersebut secara jelas diarahkan untuk melecehkan Presiden Jokowi," kata Ketua DPP PSI Tsamara Amany kepada wartawan, Jumat (30/3/2018), dilansir anekainfounik.net dari Detikcom.

PSI menganggap tweet tersebut melukai hati rakyat Indonesia yang mendukung Jokowi. Sebagai catatan, survei sejumlah lembaga penelitian terpercaya menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia saat ini menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi.

"Menggambarkan Presiden yang didukung mayoritas rakyat sebagai 'panga plongo' pada dasarnya adalah penghinaan yang sama sekali tidak pantas," protes Tsamara.


Tsamara juga mengkritik Fadli yang 'membanggakan' sosok Putin. Baginya, sikap Putin tak cocok di negara demokrasi seperti Indonesia.

"Sebaliknya, Fadli Zon juga selayaknya menyadari bahwa Vladimir Putin bukanlah tipe pemimpin yang populer di negara-negara demokrasi. Menurut penelitian Gallup International 2017, popularitas Putin terutama hanya tinggi di negara Rusia dan negara-negara eks-komunis, negara komunis seperti Vietnam, serta negara-negara yang masih belajar berdemokrasi," tuturnya.

"Di negara-negara demokratis, popularitas Putin sangat rendah," tegas Tsamara.

Sementara, PDIP pun meminta Fadli pindah ke negara asal Putin, Rusia.

"FZ pindah ke Rusia saja," ujar Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira kepada wartawan, Jumat (30/3/2018).

PDIP mempertanyakan pernyataan Fadli. PDIP menegaskan tetap mendukung penuh Joko Widodo.

"Ada gitu yang seperti Putin di Indonesia?" tanya Andreas.

"Kita punya Jokowi," tambahnya.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
09.25 | 0 komentar

Miliki Sabu Tapi Hasil Tes Negatif, Arseto Pariadji Pengedar Narkoba?

Arseto Suryoadji Pariadji
Arseto Suryoadji Pariadji. (Istimewa)
Beritakepo.com. Kepala Subdirektorat I Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, berdasarkan hasil tes urine, darah, dan rambut, Arseto Suryoadji Pariadji negatif narkoba. Arseto Suryoadji yang merupakan tersangka kasus ujaran kebencian melalui media sosial, dicurigai sebagai pengedar narkoba.

"Kami cek konfirmasi ke Labfor (Laboratoriun Forensik Polri), cek terhadap urine, darah, dan rambut, sampai saat ini hasilnya juga negatif terindikasi narkotika dan psikotropika," ujar Calvijn di Mapolda Metro Jaya, Jumat (30/3/2018), dilansir beritakepo.com dari Detikcom.

Meski begitu, polisi tetap menetapkan Arseto juga sebagai tersangka kasus narkotika. Sebab, polisi menemukan barang bukti sabu di apartemen Arseto.

Selain sabu, polisi menemukan bong serta timbangan, alat hisap sabu buatan sendiri, plastik klip, dan kertas alumunium foil. Dengan ditemukannya timbangan digital ini, apakah Arseto termasuk pengedar?

Saat ini polisi masih mendalami soal temuan sabu itu. Sementara itu, Arseto telah mengakui sabu 0,2 gram itu miliknya yang dibelinya dari Kampung Ambon setahun lalu.

"Kami kejar terhadap barang bukti 0,2 gram diduga sabu, itu dia dapat setahun yang lalu pengakuannya," kata Calvijn.

Sementara, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan menyebut Arseto mengaku sudah tidak mengonsumsi narkoba. Polisi masih akan mendalami pengakuan Arseto. "Yang bersangkutan pada saat kami interview, (mengaku) sudah berapa bulan ini tidak menggunakan (sabu), tapi kami temukan barang bukti ini," ujar Argo.


Polisi telah menahan Arseto dan menetapkan dia sebagai tersangka tiga kasus, yakni ujaran kebencian terkait SARA, penggunaan narkotika, dan kepemilikan senjata api. Polisi menjerat Arseto dengan pasal berlapis. Dia disangka melanggar Pasal 28 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 114 subsider Pasal 12 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 atas kepemilikan senjata.

Arseto sebelumnya menjadi perbincangan publik akibat mengunggah video dirinya saat menyebut undangan pernikahan putri Presiden Joko Widodo dijual seharga Rp 25 juta. Namun, bukan atas alasan itu dia dijerat kasus ujaran kebencian.

Argo mengatakan Arseto ditangkap karena ada laporan dari masyarakat yang tersinggung karena membandingkannya dengan ajaran komunis. Posting-an Arseto tersebut berkaitan dengan rencana digelar di Monas.

"Awalnya, berkaitan kejadian ini, ada suatu laporan masyarakat di medsos. Isinya menulis dalam medsos yaitu kegiatan di Monas, kan ada kegiatan acara Paskah di Monas. Dan yang bersangkutan (Arseto) menulis orang yang menolak kegiatan di Monas komunis. Padahal dari gereja yang lain nggak menolak tapi melaksanakan di geraja masing masing," papar Argo.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
08.30 | 0 komentar

Yang Bercacing Ikan Makarel Kaleng Bukan Sarden! Ini Bedanya

Perbedaan ikan makarel dan sarden
Perbedaan ikan makarel dan sarden. (Kompas.com)
Beritakepo.com. Berawal dari penemuan produk ikan makarel kaleng mengandung cacing mati di Kepulauan Riau, kini masyarakat Indonesia dihebohkan oleh temuan itu. Yang membuat semakin resah adalah banyak media yang memberitakan sebagai ikan sarden.

Melihat keresahan masyarakat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia ( BPOM RI) turun tangan. BPOM RI menguji 541 sampel ikan makarel dalam kemasan yang terdiri dari 66 merek yang diperjualbelikan di Indonesia. Langkah tersebut menghasilkan temuan adanya 27 merek yang dipasarkan di Indonesia positif bercacing.

Temuan tersebut mau tak mau membuat masyarakat meningkatkan kewaspadaan, termasuk lebih selektif memilih olahan ikan kalengan.

Sebenarnya, di pasaran sendiri, terdapat dua jenis ikan yang dijual dalam bentuk kalengan yakni sarden dan makarel. Kendati sudah tidak asing, masih saja ada yang keliru membedakan dua ikan tersebut. Bahkan, ada saj a yang mengira keduanya adalah ikan yang sama. Lantas sebenarnya, seperti apa perbedaan dua ikan tersebut?

Melalui penelusuran berbagai sumber, berikut perbedaan ikan makarel dan sarden seperti dilansir beritakepo.com dari Kompas.com, Kamis (29/3/2018).

Ikan Makarel

Ikan makarel masuk dalam keluarga Scombridae. Ikan ini masih berkerabat dengan ikan tuna, ikan kembung, dan ikan tengiri. Umumnya, makarel ditemukan di perairan Atlantik. Makarel sendiri termasuk ikan besar. Biasanya, ikan ini memiliki berat sekitar 500 gram dengan panjang antara 35 cm hingga 45 cm.

Pengolahan ikan makarel sebagai makanan lumrah dijumpai di Jepang, Eropa, dan negara berkembang. Ciri lain dari ikan ini adalah berminyak dan berwarna gelap, punya sisik yang sangat kecil hingga hampir tidak tampak. Di punggung atas, tertanam dua sirip yang tidak saling bertaut. Sementara di antara dua sirip tersebut hingga ekor terdapat 4 hingga enam sirip lainnya.

L alu apa itu ikan Sarden?

Baca Selanjutnya...


Klik Halaman: 1, 2

RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
05.55 | 0 komentar

Ditawari Gabung OK OCE, Eks Karyawan Alexis: Itu Program Omong Kosong

Eks karyawan Alexis memprotes penutupan tempat mereka bekerja
Eks karyawan Alexis memprotes penutupan tempat mereka bekerja. (Tribun Jakarta)
Beritakepo.com. Sejumlah mantan karyawan Alexis Group menolak mentah-mentah tawaran Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk mengikuti program kewirausahaan OK OCE setelah tempat mereka bekerja ditutup oleh Gubernur Anies Baswedan.

Salah seorang eks karyawan Alexis, Nurmansyah menyebut program tersebut omong kosong.

"OK-OCE itu omong kosong. Saya, sih, belum mencoba, tetapi ada rekan saya yang mencoba di situ bukan untuk dinaungi, tetapi untuk joint business," kata Nurmansyah kepada wartawan, di Hotel Alexis, Jakarta Utara, Kamis (29/3/2018), dilansir beritakepo.com dari Kompas.com.

Nurmansyah menjelaskan, eks karyawan Alexis tidak mempunyai keterampilan berbisnis. Menurutnya, dibutuhkan modal besar pula untuk memulai bisnis. Mantan supervisor di usaha karaoke Alexis itu mengatakan, keterampilan mereka hanya sebagai karyawan.

Ia mengatakan, eks karyawan Alexis sudah dirumahkan sejak Rabu (27/3/2018). Pihak Alexis, lanjutnya, telah memenuhi kewajiban kepada para karyawan.

"Dari perusahaan kami sudah dapat hak kami seperti pesangon, gaji terakhir, bahkan uang THR kami sudah diberikan," ujarnya. Sebelumnya, Anggota Komisi B DRPD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim menyebut program OK OCE merupakan pelatihan tanpa adanya subtansi yang jelas.

"Aneh ini. Saya bingung, ini aneh, ini pelatihan paling aneh yang pernah saya datangi. Kalau dinas tenaga kerja saya pernah datang pelatihan, ya melatih solder, merakit membenarkan HP, menjahit, okelah masuk akal. Ini pelatihan cuap-cuap. Cuap-cuap pak. Dan saya kontrol betul di Jakarta Barat. Nggak diundang pun saya datang," ucap Afni di Ruang Komisi B, Gedung DPRD, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (9/01/2018), dilansir dari Tribunnews.com.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengusulkan eks pekerja Alexis bisa mengikuti program OK OCE.

"Khususnya di gerakan OK OCE ini ada beberapa usaha perhotelan yang bisa menyerap. Nanti tentunya dari Disnaker bisa mendata berapa teman-teman dari Alexis Group yang harus direlokasi pekerjaannya," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta.

Sandiaga mengatakan, mereka bisa diproyeksikan bekerja di bidang perhotelan. Ia menyinggung program "Jakarta Hotel School" yang menyediakan kursus di bidang itu.

Pemprov DKI menutup usaha yang tersisa di Alexis yakni bar, karaoke, restoran, dan musik hidup. Pencabutan izin usaha dilakukan setelah Pemprov DKI menemukan adanya praktik prostitusi dan perdagangan orang di tempat hiburan tersebut.

RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
02.05 | 0 komentar

Paus Fransiskus Basuh dan Cium Kaki 12 Napi, Salah Satunya Muslim

Paus Fransiskus mencium kaki napi
Paus Fransiskus mencium kaki napi. (Reuters)
Beritakepo.com. Paus Fransiskus melakukan ritual yang cukup unik saat mengunjungi penjara Regina Coeli, Roma, Italia. Ia membasuh dan mencium kaki 12 narapidana di ritual Kamis Putih. Dua di antara 12 narapidana itu merupakan seorang Muslim dan seorang lainnya beragama Budha.

Dilansir beritakepo.com dari Detikcom dan Reuters, Jumat (30/3/2018), angka 12 mengingatkan akan kerendahan hati Yesus terhadap 12 rasulnya pada malam sebelum dia meninggal.

Ke-12 narapidana pria berasal dari Italia, Filipina, Maroko, Moldavia, Kolombia dan Sierra Leone. Delapan beragama Katolik, dua beragama Islam, yang satu Kristen Ortodoks dan yang lainnya beragama Budha.

Ritual ini merupakan yang keenam kalinya bagi Paus Fransiskus. Paus memang lebih memilih mengadakan ritual tersebut di suatu lembaga dibanding di Vatikan atau basilika Roma seperti yang dilakukan pendahulunya. Apa yang dilakukan Paus kerap menimbulkan kritik dari kalangan konservatif.

Dalam khotbahnya Paus menilai seharusnya perang yang pernah terjadi dalam sejarah dunia bisa dihindari apabila lebih banyak pemimpin yang menganggap dirinya pelayan masyarakat dan bukan pelayan komandannya.

Paus juga menilai hukuman mati seharusnya dihapuskan karena itu bukan merupakan jalan keluar bagi kemanusiaan. Seruan ini kerap dia sampaikan sejak terpilih pada 2013 silam.

Lagi-lagi ini memicu kritik khususnya dari kalangan konservatif di AS. Seperti diketahui 1,2 miliar member Gereja Katolik mengizinkan hukuman mati untuk kasus ekstrem selama berabad-abad.

Pada Jumat Agung, Paus akan memimpin prosesi Via Crucis (Jalan Salib) di Colosseum Roma. Pada Sabtu malam, dia akan memimpin ibadah Paskah dan pada Minggu Paskah dia menyampaikan pesan dua kali setahunnya 'Urbi et Orbi' (kepada kota dan dunia).

RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
00.55 | 0 komentar

Kamis, 29 Maret 2018

Gara-gara Kontroversi Lucinta Luna, Duo Bunga Jadi Dapat Banyak Job

Duo Bunga terdiri dari Ratna Pandita dan Lucinta Luna
Duo Bunga terdiri dari Ratna Pandita dan Lucinta Luna. (Instagram @ratna_pandita)
Beritakepo.com. Belakangan ini hampir tiap hari, media online membahas mengenai kontroversi transgender terkait Lucinta Luna. Alhasil, namanya pun lebih terkenal dibandingkan rekan duetnya di Duo Bunga, Ratna Pandita. Selain itu duet tersebut mendapatkan banyak job manggung.

Ratna Pandita mengaku tidak merasa kalah tenar, meski belakangan Lucinta Luna sering diperbincangkan. Justru dia merasa makin dikenal bersama grup Duo Bunga yang mereka usung.

"Sebenarnya bukan masalah kalah pamor. Berita ini kan isunya Luna, ya kita ikut juga namanya jadi keluar (dikenal)," ujar Ratna Pandita di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu, 28 Maret 2018, dilansir beritakepo.com dari Tempo.co.

Ratna Pandita tak menampik, awalnya merasa terganggu dengan isu yang menimpa Lucinta Luna. Pasalnya, sebagai rekan duet ia kerap dikait-kaitkan. Namun kini, ia tak pernah menggubrisnya.

"Pertama kali sih terganggu. Karena tiap buka IG banyak yang men cibir saya, mencela saya. Banyak yang kata-katain saya sama Duo Bunga. Sedih sekali, tapi sekarang sudah berlalu," ucap teman duet Lucinta Luna ini.

Menjadi bulan bulanan netizen, Ratna Pandita justru juga mendapatkan keuntungan dengan bertambahnya jumlah followers di instagram, dengan begitu ia pun mendapatkan endors.

"Saya makasih banget sih, dari situ mereka follower naik banyak endors," ujarnya lagi

"Diinjek kaya gini udah biasa lah. Kalau banyak doa aja aku bsa lebih baik lagi inget sama tuhan," pungkasnya.

Sementara, Lucinta Luna mengaku mendapatkan banyak keuntungan dengan banyaknya pemberitaan dirinya di media. Salah satu manfaat yang dirasakan Lucinta Luna adalah makin banyaknya tawaran pekerjaan yang berdatangan kepada dirinya.

Ia mengaku pemberitaan yang negatif tentang dirinya tak mengurangi pekerjaanya, justru sebaliknya.


"Nggak dong Alhamdulillah, makin banyak job," ujar Lucinta Luna ketika ditanya tentang pengaruh pemberitaan negatif terhadap karirnya di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (28/3/2018), dilansir dari Grid.ID.

Saking sibuknya, Lucinta Luna sampai tak sempat menjawab banyak pertanyaan awak media yang menunggunya.

"Aku mau buru-buru, banyak banget. Ini aku mau meeting sama orang sutradara," ujar personel Dua Bunga tersebut.

Ia juga tak mau mengomentari video yang beredar yang memperlihatkan tentang operasi kelamin yang disebarkan oleh mantan sahabatnya, Melly Bradley.

"Itu no comment sayang," tegasnya
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
21.35 | 0 komentar

Rabu, 28 Maret 2018

Tersangka dan Ditahan, Arseto Juga Tak Diakui Anak oleh Pdt Yesaya Pariadji

Arseto dan ayahnya Yesaya Pariadji
Arseto dan ayahnya Yesaya Pariadji. (arsetopariadji.com)
Beritakepo.com. Arseto Suryoadji Pariadji ditahan di Polda Metro Jaya setelah diperiksa secara intensif sejak semalam. Arseto ditahan sebagai tersangka dalam proses penyidikan di kepolisian untuk 20 hari ke depan.

Ada beberapa alasan subjektif penahanan, yakni dikhawatirkan melarikan diri, mengulangi perbuatannya dan menghilangkan barang bukti.

"Penahanan itu kewenangan penyidik," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, Kamis (29/3/2018), dilansir beritakepo.com dari Detikcom.

Tak hanya ditahan, Arseto juga mendapat 'cobaan' lain. Sang ayah, Pendeta Yesaya Pariadji cuci tangan atas perbuatannya. Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia tersebut malah tak mengakui Arseto sebagai anaknya.

Klarifikasi resmi disampaikan Pdt Yesaya Pariadji lewat situs resmi Gereja Tiberias Indonesia. Ada 4 poin yang ditegaskan dalam pernyataan tersebut. Salah satunya menyebut Arseto tak ada hubungan dengan nama Pariadji.
"Sdr Arseto Suryoadji tidak memiliki hubungan apapun dengan nama Pariadji, 'tulis pernyataan Pdt. Yesaya.

"Gereja dan Pdt Dr Yesaya Pariadji tidak bertanggung jawab atas segala pemikiran, perkataan, perbuatan, maupun tindakan lainnya yang dilakukan oleh Arseto Suryoadji. Segala perbuatannya adalah tanggung jawab pribadi," tulisnya lagi.


Surat pernyataan Pdt Yesaya Pariadji
Surat pernyataan Pdt Yesaya Pariadji. (tiberias.or.id)

Pariadji boleh menyangkal bahwa Arseto 'bukan' anaknya, namun di laman biografi arsetopariadji.com, Arseto mengungkapkan rasa sayangnya terhadap ayahnya.

Ayahnya sangat baik sama arseto, orang yang selalu membela arseto. Sebab itu saya akan berbuat apa saja yang harus dilakukan untuk mem protect dia tanpa dia harus tau.

Saya sejak kecil harus merelakan quality time yang harusnya kita miliki menjadi hilang., saya harus merelakan saat saat dekat dengan papa saya karena saya tau papa saya bukan milik saya sendiri tetapi dia dimiliki banyak orang,umatnya.

Sebagai sahabat saya tidak pernah akan membiarkan sahabat diancam, diperas, di fitnah oleh siapapun. Semua yang saya lakukan organisasi,partai dll murni inisiatif saya pribadi.

my father, my hero, my everlasting best friend. I really love you Pah... i really do..


Mungkin Yesaya geram akan perila ku Arseto selama ini. Selain kasus ini, Arseto adalah mantan narapidana dalam kepemilikan psikotropika jenis sabu pada tahun 2008 dan divonis penjara selama 10 bulan penjara.

Dalam arsetopariadji.com, Arseto menyebut dirinya sebagai anak keempat dari pasangan Pariadji dan Ibu Etty Darniaty. Kakak kandungnya adalah Aristo Purboadji Pariadji yang disebutkan merupakan Anggota DPRD DKI dari Gerindra.

Baca juga: Fitnah Pernikahan Anak Jokowi Dijual Rp 25 Juta, Siapa Arseto Pariadji?

Arseto menulis merupakan lulusan jurusan operasional hotel di Hotel Institute Montreaux, Swiss. Selain itu disebutkan pula Arseto merupakan master lulusan Institut Theologia Solo. Arseto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan ujaran kebencian (hate speech) terhadap kelompok tertentu. Arseto disidik atas dasar laporan dari kelompok tertentu yang dipostingnya melalui aku n Facebook.


Arseto disangka pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45 A ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 ttg Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 ttg ITE dan/atau Pasal 156 KUHP. Dia diduga telah menyebarluaskan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA.

Pada Rabu (28/3) kemarin, Arseto juga dilaporkan oleh relawan Jokowi Mania (Joman) atas dugaan pencemaran nama baik. Arseto dinilai mencemarakan nama baik atas perkataannya yang menyebutkan bahwa kartu undangan mantu Jokowi dijual Rp 25 juta.

Baca juga: Beberapa Jam Usai Dilaporkan, Arseto Pariadji Serahkan Diri ke Polisi
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
21.15 | 0 komentar

Prabowo Ragu Nyapres Karena Masalah Kesehatan dan Logistik

Prabowo saat berpidato di Cirebon
Prabowo saat berpidato di Cirebon. (Liputan6.com)
Beritakepo.com. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sampai detik ini belum menyatakan sikap apakah akan maju atau tidak dalam Pilpres 2019 meski sudah didesak elite partai. Terbaru, dia menyatakan masih ingin melakukan safari untuk menampung aspirasi sebelum benar-benar memutuskan apakah akan nyapres atau tidak.

"Apakah saya nyalon lagi? Saya sering ditanya itu. Jawabannya adalah saya akan keliling dulu untuk menampung aspirasi rakyat," beber Prabowo saat berpidato di hadapan ratusan kader Gerindra di Cirebon, Rabu (28/3).

Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, mengesankan ada kemungkinan Prabowo tak maju di Pilpres 2019 walaupun sebelumnya Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut deklarasi itu rencananya digelar di kawasan Sentul City, Bogor, Jawa Barat, dalam acara Rakornas Gerindra.

"Yang menentukan semua Tuhan Yang Maha Esa. Anda percaya itu. Anything is possible," ungkap Hashim di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2018), dilansir anekainfounik.net dari Kompas.com.

Meski begitu, Hashim menyebut hingga saat ini Prabowo masih memiliki keinginan untuk maju di Pilpres 2019. Namun soal deklarasi, eks Danjen Kopassus itu disebut masih mempertimbangkan sejumlah hal terutama faktor kesehatan dan logistik.

"Kan, ada banyak faktor. Ada faktor kesehatan. Tentu cukup atau tidak logistiknya. Kan, harus begitu," ujar Hashim.

Sebelumnya, pada 26 Februari 2018 yang lalu, akun Twitter @DaulatDalimunte menyebut Prabowo dilarang maju oleh keluarganya karena mengalami stroke sebanyak tiga kali.

Selain itu, lanjut Hashim, Partai Gerindra juga masih membahas soal figur-figur yang akan mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden. Menurut Hashim, ada beberapa nama yang masih dibahas, termasuk nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Selain itu, ada juga nama-nama calon yang diusulkan oleh partai koalisi.

Ia menegaskan bahwa nama-nama tersebut belum mengerucut pada dua calon. Hashim pun berharap cawapres pendamping Prabowo memiliki logistik yang cukup.

"Belum final, belum. Pendaftaran masih 4 Agustus. So, anything is possible sampai hari itu," kata adik Prabowo Subianto itu. "Kalau cawapresnya nanti ada akses ke logistik, itu alhamdulillah, puji Tuhan," ucap Hashim.

Lalu apakah Prabowo masih memiliki logistik yang kuat untuk menghadapi Pilpres 2019?

"Oh masih," ujar Hashim.

Soal deklarasi, Hashim memprediksi hal itu akan dilakukan setelah pengumuman hasil Pilkada Serentak 2018. Menurut Hashim, pencalonan Prabowo akan lebih baik bila seluruh kepala daerah yang diusung Partai Gerindra menang dalam pilkada.

"Kalau kami menang 17 provinsi semua, langsung deklarasi, lebih bagus," kata Hashim.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
11.10 | 0 komentar

Beberapa Jam Usai Dilaporkan, Arseto Pariadji Serahkan Diri ke Polisi

Arseto Pariadji menyerahkan diri ke polisi
Arseto Pariadji menyerahkan diri ke polisi. (Istimewa)
Beritakepo.com. Hanya beberapa jam setelah dilaporkan ke polisi, Arseto Pariadji dikabarkan menyerahkan diri langsungke polisi ke Polda Metro Jaya soal tuduhan harga undangan mantu Presiden Joko Widodo dijual Rp 25 juta.

"Yang bersangkutan menyerahkan diri ke Mabes Polri tadi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu (28/3/2018).

Putra dari Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia Pdt Dr Yesaya Pariadji tersebut selanjutnya akan diperiksa polisi soal laporan tersebut. Saat ini Arseto masih diamankan polisi.

"Iya kan ada laporan itu toh, ya diperiksa," imbuhnya.

Tim Polda Metro Jaya kemudian membawanya ke rumah dan apartemennya untuk penggeledahan. Argo tidak merinci lokasi penggeledahan tersebut. Dilansir beritakepo.com dari detikcom, penggeledahan dilakukan di apartemen yang ditempati Arseto di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Iya pokoknya dia ada rumah dan aparte mennya," kata Argo.

Argo mengatakan, penggeledahan dilakukan oleh tim dari Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Disebut-sebut, ada 20 orang polisi yang melakukan penggeledahan.

"Yang geledah dari Krimsus, jumlahnya saya enggak paham," tuturnya.

Setelah penggeledahan, Arseto akan dibawa ke Markas Polda Metro Jaya. Akankah polisi langsung menahannya?

"Nanti tunggu saja, lihat saja nanti," kata Argo

Sebelumnya, Arseto dilaporkan relawan Jokowi Mania (Joman) ke Polda Metro Jaya. Arseto dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik. Tuduhan Arseto soal undangan mantu Jokowi itu disebarkannya melalui vlog-nya. Setelah mendapat kecaman netizen, Arseto sendiri telah meminta maaf atas ucapannya itu.

Baca selanjutnya, Pendeta Yesaya Pariadji cuci tangan atas perbuatan Arseto


Klik Halaman: 1, 2

RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
10.10 | 0 komentar