Senin, 02 April 2018

Gagal Jadi Cagub Sumut, JR Saragih Dukung Djarot-Sihar

JR Saragih dukung Djarot-Sihar
JR Saragih dukung Djarot-Sihar. (Facebook Video)
Beritakepo.com. Jopinus Ramli (JR) Saragih membuat kejutan baru setelah gagal menjadi cagub di Pilkada Sumatera Utara (Sumut). Ia menyatakan dukungannya pada pasangan calon Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.

Pernyataan dukungan disampaikan Bupati Simalungun itu, setelah memastikan dirinya tak mengajukan kasasi pasca gugatan bandingnya ditolak majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Medan, 27 Maret 2018.

"Saya mengajak seluruh relawan agar mendukung pasangan calon Djarot-Sihar pada 27 Juni 2018. Mari kita menangkan demi Sumatera Utara yang lebih baik ke depan," ujar JR Saragih di Simalungun, Senin (2/4/2018). Pernyataan JR Saragih ini dapat dilihat pada video di bawah ini.

Sementara, Sihar Sitorus mengapresiasi dukungan yang disampaikan JR Saragih. Dalam video berdurasi tak lebih dari dua menit, Sihar menyampaikan terima kasihnya kepada bakal pasangan calon gubernur Sumut usungan Partai Demokrat, PKB, dan PKPI tersebut.

"Kepada Lae JR, Pak JR, relawan dan tim sukses, kami sangat mengapresiasi kebesaran hati bapak dan ibu dalam memberikan dukungan perjuangan kita bersama demi Sumut yang bersih, hebat, dan baru," ujarnya.

Sihar mengatakan, dukungan yang sudah diberikan diharapkan bisa membangun Sumut lebih baik.

Sementara, Pelaksana Tugas Ketua DPD Demokrat Sumatera Utara, Herry Zulkarnaen mengaku belum menerima pernyataan resmi JR Saragih mendukung pasangan calon tertentu. Kalaupun ada pernyataan yang beredar mendukung pasangan calon Djarot-Sihar itu merupakan pernyataan pribadi JR Saragih.

"Sedangkan partai masih menunggu arahan Ketua Umum DPP Demokrat kemana arah dukungan. Jadi belum ada pernyataan dukungan partai ke kiri atau kanan. Kita tunggu saja sikap pimpinan partai," katanya.


Sebelumnya, JR Saragih berpasangan dengan Ance Selian maju dalam Pilkada Sumut diusung Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan PKPI. Namun pasangan ini kandas menjadi kontestan setelah KPU Sumut menyatakan pasangan ini tidak memenuhi syarat. Sebab legalisir ijazah milik JR Saragih bermasalah.

Komisioner KPU Sumatera Utara, Benget Silitonga mengatakan, setelah JR Saragih dinyatakan tidak memenuhi syarat, pihaknya menetapkan dua pasangan calon sesuai keputusan KPU Sumatera Utara No 7 tetanggal 12 Februari 2018.

"Tak ada penetapan lagi meski bakal pasangan calon JR Saragih-Ance mengajukan gugatan banding dan kalah di PT TUN. SK KP U Sumut tertanggal 12 Februari 2018 tentang penetapan pasangan calon masih jadi pedoman," tukasnya.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
09.13 | 0 komentar

Kegerahan, Syahrini Izin Hakim Buka Jaket di Ruang Sidang

Syahrini bersaksi di sidang First Travel di PN Depok
Syahrini bersaksi di sidang First Travel di PN Depok. (Liputan6.com)
Beritakepo.com. Penyanyi Syahrini hadir sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan penipuan agen perjalanan umrah First Travel di Pengadilan Negeri (PN) Depok, Jawa Barat, Senin (2/4/2018). Selama satu jam lebih sekitar pukul 11.00 WIB, Syahrini memasuki ruang persidangan didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris. Di dalam sudah ada terdakwa pasangan suami-istri Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan.

Pelantun lagu "Sesuatu" itu menjawab semua pertanyaan dari majelis hakim, jaksa penuntut umum, dan penasehat hukum terdakwa dengan lancar. Sesekali ia menggunakan kata-kata manjanya.

Kejadian mengelitik terjadi ketika Syahrini memberikan bukti-bukti perjanjian antara manajemennya dengan pihak FirstTravel. Suasana ruang sidang yang pengap membuat Syahrini kegerahan.

Sebelum memberikan bukti-bukti itu kepada majelis hakim, Syahrini meminta izin kepada majelis hakim.

"Saya kepanasan, Pak. Boleh buka jaket saya enggak?" kata Syahr ini.
Syahrini kegerahan saat sidang
Syahrini kegerahan saat sidang. (Liputan6.com)
"Pakaiannya terbuka enggak?" tanya majelis hakim, yang kemudian dijawab Syahrini, "Tidak".

Jawaban hakim lalu direspons pengunjung sidang yang juga kebanyakan jemaah korban First Travel. Mereka bersorak saat Syahrini membuka jaket.

Sorakan ini ditanggapi Syahrini dengan menoleh ke belakang sambil meletakkan satu jari di mulut, memberi tanda agar pengunjung dan wartawan tetap tenang.
Syahrini meminta pengunjung diam
Syahrini meminta pengunjung diam. (Kompas.com)
Selanjutnya, ia pun memberikan bukti-bukti kepada majelis hakim. Sejurus kemudian, Syahrini mengambil kipas kecil dan mengipasi dirinya yang bercucuran keringat.

Syahrini dalam persidangan mengaku berangkat umrah First Travel bersama 12 anggota keluarga. Total biaya umrah keluarga yang harus dibayar Rp 167 juta, namun Syahrini mendapat fasilitas VVIP.

Meski bekerja sama denga First Travel lewat promosi di Instagram. Syahrini menegaskan tidak pernah menerima duit sepeser pun.

"Jika saya posting First Travel artinya itu menguntungkan First Travel dan itu adalah kerja sama saya dengan First Travel. Jadi tidak ada dana satu perak pun yang saya terima. Silakan bapak cek saja," ujar Syahrini.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
07.33 | 0 komentar

Disoal Karena Singgung Azan dan Cadar, Ini Isi Puisi Sukmawati

Sukmawati Soekarnoputri yang disoal karena puisinya
Sukmawati Soekarnoputri yang disoal karena puisinya. (Tribunnews.com)
Beritakepo.com. Belakangan ini, di media sosial, ramai diperbincangkan video pembacaan puisi oleh Sukmawati Soekarnoputri lantaran di dalam bagiannya ada yang menyinggung mengenai azan dan cadar.

Puisi itu dibacakan Sukmawati dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Sukmawati diberi kesempatan maju ke panggung dan membacakan Puisi 'Ibu Indonesia' karyanya sendiri.

Puisi itu disoal beberapa pihak. Salah satunya dari Alumni 212. Pengurus Persaudaraan Alumni 212, Kapitra Ampera telah menyimak video tersebut. Menurut Kapitra yang juga merupakan pengacara Habib Rizieq ini, ada dugaan pelanggaran dalam puisi itu.

"Saya mendapatkan video itu tadi pagi. Sudah saya cermati ada mengenai adzan dan cadar, menurut saya ada dugaan kuat mendiskreditkan agama," ujar, Kapitra Ampera kepada wartawan, Senin (2/4/2018), dilansir beritakepo.com dari Detikcom.

Menurut Kapitra, Sukmawati tidak seharusnya memba nding-bandingkan adzan dengan Kidung Pancasila. Adzan yang merupakan panggilan untuk ibadah, lanjut Kapitra, tidak bisa dibandingkan dengan hal lain.

"Jangan banding-bandingkan adzan. Adzan itu panggilan ibadah," tutur Kapitra.

Dihubungi terpisah, Sukmawati mengatakan apa yang disampaikannya adalah pendapat pribadi sebagai budayawan. Menurut Sukmawati tidak ada isu SARA saa sekali dalam puisi yang dibawakannya.

"Saya nggak ada SARA-nya. Di dalam saya mengarang puisi. Saya sebagai budayawati berperan bukan hanya sebagai Sukmawati saja, namun saya menyelami, menghayati khususnya ibu-ibu di beberapa daerah. Ada yang banyak tidak mengerti syariat Islam seperti di Indonesia timur di Bali dan daerah lain," kata Sukmawati.

Berikut isi lengkap puisi Sukmawati tersebut:

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
05.28 | 0 komentar

Ini Alasan Perawat Pasang Jarum Infus Anak ke Setya Novanto

Foto Setya Novanto yang sedang dirawat di RS Medika Permata Hijau
Foto Setya Novanto yang sedang dirawat di RS Medika Permata Hijau. (Istimewa)
Beritakepo.com. Perawat RS Medika Permata Hijau, Indri Astuti, mengungkap alasan memasang infus anak-anak untuk Setya Novanto. Hal ini sempat muncul dalam surat dakwaan serta menjadi perbincangan warganet.

Indri menyebut dokter Bimanesh Sutarjo memerintahkan agar infus untuk Setya Novanto cukup ditempelkan saja. Namun Indri tetap memasukkan jarum infus ke lengan mantan Ketua DPR itu meski Setnov memberontak.

"Dokter Bimanesh mengatakan ke saya, pasang infusnya ditempel saja ya, saya kaget dia mengatakan itu," kata Indri Astuti dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (2/4/2018), dilansir beritakepo.com dari Detikcom.

Indri bersaksi untuk dokter RS Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo yang didakwa bekerja sama dengan advokat Fredrich Yunadi untuk menghindarkan ketua DPR Setya Novanto diperiksa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi e-KTP.

Selain memasang infus, Indri bersama perawat ru ang VIP RS Medika Permata Hijau bernama Nurul juga diminta untuk memberikan perban kepada Setnov meski hal itu tidak diperlukan.

"Saya nangis, karena melakukan tindakan bukan sesuai hati nurani, saya menurut saya luka tidak perlu diperban tapi karena permintaan dari pasien itu dan izin dokter Bima harus dipasang, saya mencoba menutupi luka itu dengan perban, kemudian setelah memasang perban, saya mau pasang infus di tangan kanan," ungkap Indri.

Beberapa kali Indri terhenti memberikan kesaksian karena menyeka air matanya dan terbata-bata menyampaikan kesaksian.

"Karena venanya tidak kelihatan di pergelangan tangan, nadinya tidak kelihatan dan saya pukul dengan 3 jari saya tapi ternyata pasiennya mengangkat tangan dengan mengepal tangannya, padahal sebelum tindakan saya selalu minta izin ke pasien," tambah Indri.

"Maksudnya pasiennya menolak?" tanya hakim.

"Seperti marah, tiba-tiba tangannya mengangkat begini persis di depan tangan saya, saya kaget, di ruangan ada TV dan nyala terus, ada pemberitaan heboh mengenai kecelakaan, saya gemetar, 'apa ini' di otak saya.

"Kemudian ditambah dengan tangan saya ditolak begitu, jadi dengan keputusan saya sendiri karena pembuluh darahnya tidak kelihatan, saya ambil jarum kuning jarum anak-anak, supaya saya tusuk sekali dan tidak mengulang-ulang," cerita Indri.

Indri memang sudah menyiapkan jarum biru Nomor 22 dan jarum kuning Nomor 24 yang tersedia di ruang perawat lantai 3.

"Karena saya dikagetkan dengan tangannya bapak itu, saya pikir bapak ini marah, saya membuat tindakan sekali tusuk saya dapat venanya, alhamdulilah dapat, lalu injeksi terpasang saya keluar ruangan, dari situ langsung banyak orang yang datang sekitar pukul 20.00 WIB, ruangan makin mencekam karena polisi banyak yang datang," tambah Indri menceritakan kejadian pada 16 November 2017 itu.


Sedangkan rekan Indri, Nurul yang membantu Indri juga menceritakan hal yang sama.

"Jarum infus ditusuk di sini," kata Nurul sambil menunjuk pembuluh darah vena yang ada di atas pergelangan tangan. "Karena jarum biru tidak dapat, akhirnya pakai yang kuning dan berhasil. Jarum kuning bisa untuk anak kecil, bisa untuk orang dewasa tergantung venanya," kata perawat Nurul.

Ia pun mengaku tidak kembali ke ruangan itu sampai menyelesaikan masa jaganya pada 17 November 2017.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
05.03 | 0 komentar

Salah Tulis Ucapan Paskah, Gerindra Hapus Tweet 'Kenaikan Isa Almasih"

Gerindra salah tulis ucapan selamat Paskah
Gerindra salah tulis ucapan selamat Paskah. (Istimewa)
Beritakepo.com. Twitter Partai Gerindra ramai dibahas dalam media sosial lantaran salah mengucapkan selamat Paskah dengan ucapan "Selamat Kenaikan Isa Almasih". Usai dikritik netizen, kini cuitan twitter tersebut telah dihapus.

Pada Minggu (1/4/2018) malam, Gerindra mencuit kalimat ucapan selamat kenaikan Isa Almasih. "Keluarga besar Partai Gerindra mengucapkan selamat memperingati kenaikan Isa Almasih bagi seluruh umat kristiani yang melaksanakannya. Selamat Hari Paskah, semoga kebangkitanNya membawa kedamaian bagi kita semua. Salam #IndonesiaRaya," demikian ucapan yang diunggah Gerindra.

Atas cuitan itu, netizen mengomentari berbagai kesalahan yang ditulis admin twitter Partai Gerindra. Mereka mengingatkan bahwa kenaikan Isa Almasih jatuh pada 10 Mei 2018.

Namun cuitan itu sudah dihapus sekitar pukul 23.00 WIB. Tak ada cuitan mengenaikan ucapan paskah tersebut.

Saat dikonfirmasi Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta bidang twitter partainya untuk merevisi cuitan itu. "Terima kasih, saya minta revisi," ucap Sufmi.

Ketika ditanya apakah ada kesalahan dalam tulisan, Sufmi mengaku belum mendapatkan respon dari bidang twitter Gerindra. "Belum direspon sama yang bidang tweet," tuturnya.

RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
02.48 | 0 komentar

Tak Disarankan PGI, GBI Ngotot Gelar Acara Paskah di Monas

Warga padati acara Paskah di Monas
Warga padati acara Paskah di Monas. (Liputan6.com)
Beritakepo.com. Gereja Bethel Indonesia (GBI) tetap menyelenggarakan perayaan Paskah di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (1/4/2018) pagi. Padahal,pih k Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) mengimbau agar acara tersebut perayaan tersebut di ruang terbuka.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir dalam acara ini. Tampak juga Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan, Kabiro Dikmental Hendra Hidayat, serta Kepala Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Michael Rolandi berada di tenda tamu undangan perayaan Paskah.

Hadir juga Duta Besar Palestina Taher Ibrahim Muhammad, Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Joni Supriyanto, dan perwakilan Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Perayaan Paskah Tommy Sihotang menyampaikan, tak ada unsur politik dalam perayaan Paskah yang digelar di kawasan Monas.

"Tidak ad a pesanan politik. Kami datang ke Pak Anies dan sampaikan, enggak ada kepentingan politik. Orang Kristen hanya ingin beribadah dan bersyukur Yesus sudah bangkit," ujar Tommy dalam sambutannya, Minggu, dilansir beritakepo.com dari Kompas.com.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Anies Baswedan atas kemudahan dalam izin penggunaan Monas dan berbagai fasilitas penunjang perayaan yang diberikan. Anies mengatakan, siapa pun yang meminjam kawasan Monas untuk kegiatan positif akan difasilitasi tanpa memandang kelompok-kelompok tertentu.

Sementara itu, Humas Paskah Bersama II Ronny Rompas mengatakan bahwa berdasarkan Alkitab, acara Paskah dirayakan di alam terbuka. Mulai dari peristiwa penyaliban sampai Yesus bangkit dari kubur.

"Dan prinsip pertama kami, kami sudah lakukan dan berkali-kali gereja biasa bikin a cara di sini. Lingkungan Monas," katanya, dilansir dari CNN Indonesia.

Sebelumnya, PGI menyarankan agar perayaan paskah dirayakan di dalam gedung gereja masing-masing. Ia mengatakan, saran ini diungkapkan untuk menjaga kekhusyukan dan nilai kesederhanaan dalam perayaan Paskah. Meski demikian pihaknya tak melarang perayaan Paskah digelar di ruang terbuka.

"Iya (menyarankan Paskah tak digelar di tempat terbuka seperti Monas). Tapi PGI tak bisa melarang. Bukan kewenangan PGI soal itu," ujar Humas PGI, Jeirry Sumampow, Minggu (1/4/2018).


Meski demikian, pihaknya tak melarang perayaan Paskah digelar di ruang terbuka.

"Iya (menyarankan Pa skah tak digelar di tempat terbuka seperti Monas). Tetapi, PGI tak bisa melarang. Bukan kewenangan PGI soal itu," ujar Jeirry.

Sama halnya dengan PGI, Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo berpendapat, perayaan Paskah Katolik sedianya tak akan digelar di Monas.

"Sebaiknya saya tidak berbicara tentang tetangga. Yang jelas, umat Katolik tidak merayakan paskah semacam itu (di Monas). Kalau gereja lain mau melakukan, ya, silakan," ujar Suharyo di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Minggu.

Ia mengatakan, perayaan Paskah umat Katolik tak dapat dilakukan di ruang terbuka karena banyaknya simbol-simbol paskah yang tak mungkin dihadirkan dalam perayaan di ruang terbuka. Meski demikian, pihaknya mempersilakan jika GBI berketetapan hati melaksanakan Paskah di Monas.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
01.08 | 0 komentar

Minggu, 01 April 2018

Usai Nikah Siri Setahun Lalu, Baby Margaretha Resmi Dinikahi Pacar Bulenya

Pernikahan Baby Margaretha dan Christian Bradach
Pernikahan Baby Margaretha dan Christian Bradach. (Istimewa)
Beritakepo.com. Artis dan model, Baby Margaretha resmi dinikahi kekasihnya asal Austria, Christian Bradach, di Bandung pada Minggu (1/5), tepat di hari ulang tahun wanita berusia 34 tahun tersebut.

Dilansir beritakepo.com dari kapanlagi.com, sebenarnya Baby telah menikah secara siri pada Bulan Oktober tahun lalu karena beberapa alasan. Salah satunya adalah karena Christian harus merampungkan beberapa dokumen untuk bisa menikah dengan Baby yang berbeda negara.

"Tahun lalu udah nikah siri sebenarnya. Karena Chris harus mengumpulkan beberapa dokumen. Setelah dokumennya lengkap trus kami rencanakan menikah resmi secara Islam tepat di hari ulang tahun aku," ungkap Baby.

Setelah resmi menikah, Baby mengaku bakal tetap di Indonesia. Untuk soal pekerjaan, suami Baby membebaskannya untuk tetap melakukan pekerjaan di dunia entertainment. "Chris banyak kerjaan di Indonesia. Dia juga bebasin aku tetap bekerja tapi aku harus bertanggung jawa b. Karena sekarang aku sudah menyandang status istri," kata Baby.

Pernikahan sederhana tersebut hanya dihadiri keluarga. Untuk saat ini Baby dan Chris belum terpikirkan untuk menggelar resepsi di Jakarta.

"Tadi menikahnya sangat sederhana. Habis akad kami makan bersama keluarga saja. Soal itu (resepsi) belum kami pikirkan. Nanti pasti dikabarin," tutup Baby.


Sementara dilaporkan Liputan6.com, melalui Instagram Story-nya, Baby memperlihatkan rangkaian acara pernikahannya, mulai dari proses merias hingga akad nikah berlangsung. Walau menikah dengan bule, Baby memilih tetap menggunakan adat tradisional. Baby Margaretha tampak cantik dalam balutan gaun berwarna krem.

Bintang film Tragedi Penerbangan 574 itu melengkapi penampilannya dengan siger, mahkota yang khas dikenakan pengan tin adat Sunda. Sementara Christian memakai beskap berwarna senada.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
22.18 | 0 komentar

Sabtu, 31 Maret 2018

Tuding Kecelakaan Proyek Karena Mark Up, Prabowo Asbun?

Prabowo Subianto saat silaturahmi di NTB
Prabowo Subianto saat silaturahmi di NTB. (Kompas.com)
Beritakepo.com. Walaupun belum mendeklarasikan diri sebagai capres, Prabowo Subianto mulai unjuk gigi jelang Pilpres 2019. Dalam beberapa kesempatan, Ketua Umum Gerindra tersebut mengkritik pemerintahan Joko Widodo seperti masalah utang hingga menyebut Indonesia bisa bubar di tahun 2030.

Terakhir, saat turun gunung ke Jawa Barat dalam acara 'Prabowo Menyapa Warga Jabar, Prabowo menuding maraknya kecelakaan infrastruktur belakangan ini lantaran negara mencuri uang rakyat. Dijelaskan Prabowo, berdasarkan pengalaman empiris atau dari hari ke hari dan sudah jadi pengetahuan umum di Indonesia, pembangunan infrastruktur di RI sering di-mark up. Karenanya, dia tak heran apabila banyak proyek yang ambruk sebelum jadi.

"Karena itu jembatan belum dipakai sudah jatuh. Karena itu infrastruktur di Jakarta yang dibangun besar-besaran, belum dipakai sudah jatuh yang akhirnya terpaksa dihentikan daripada memakan korban lain," ujar Prabowo, Jumat (30/3).

"Apa nggak sedih?" imbuh dia.

Namun tudingan Prabowo dibantah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

"Ya tanya beliau, kalau menurut saya nggak ada, semua proyek hasil lelang," ujar Basuki setelah peletakan batu pertama Masjid At Thohir, Cimanggis, Depok, Jabar, Sabtu (31/3/2018).

Basuki enggan berkomentar lebih jauh soal tuduhan Prabowo.

"Ya makanya semua, terutama yang dari PU itu kan investasi-investasi semua. Kalau yang di PU semua hasil lelang, investasi juga hasil lelang. Jadi kalau beliau punya pendapat begitu tanyakan beliau ya," kata Basuki.


Lalu darimana Prabowo mendapatkan data mengenai mark-up proyek infrastruktur di pemerintahan Jokowi? Ataukah dia asal bunyi (asbun) untuk mengambil momentum dukungan untuk Pilpres demi menjatuhkan elektabilitas Jokowi?

Seperti mengenai prediksinya Indonesia bubar pada 2030, Prabowo mungkin saja memakai sumber yang tak valid seperti dari novel fiksi Ghost Fleet karya Peter W Singer.

Yang perlu diketahui, belakangan ini Prabowo dan kubunya memang gencar melakukan tudingan kepada Jokowi. Mulai dari Amien Rais soal data kepemilikan lahan, Fadli Zon yang memimpikan presiden RI seperti Putin hingga soal mark up proyek ini.

Akun media sosial, @joxjin_jogja menyebut Prabowo dan kroninya melakukan strategi mirroring dengan mengikuti apa yg dilakukan oleh Jokowi Tapi dengan cara membaliknya. Jadi jika publik banyak memperbincangkan proyek infrastruktur yang tengah gencar dilakukan Jokowi, maka Prabowo akan membahas masalah ini dengan tudingan yang tak jelas untuk menggaet perhatian publik.

Bagi Prabowo, yang penting makin banyak yang tak menyukai Jokowi bukan semakin banyak publik yang menyukainya. Makanya tak heran, mereka mencetuskan hashtag #2019GantiPresiden bukan #2019PrabowoPresiden.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
08.43 | 0 komentar

Jumat, 30 Maret 2018

Sebut Jokowi Planga Plongo Tak Seperti Putin, Fadli Zon Dikecam

Kicauan Fadli Zon soal Putin dan planga plongo
Kicauan Fadli Zon soal Putin dan planga plongo
Beritakepo.com. Lewat akun Twitter miliknya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon kembali menyerang Presiden Jokowi. Politisi Gerindra tersebut menyatakan Indonesia butuh pemimpin seperti Presiden Rusia Vladimir Putin bukan seperti pemimpin sekarang yang disebutnya tak cerdas dan planga-plongo.

Putin baru saja terpilih kembali menjadi Presiden Rusia untuk keempat kalinya, 18 Maret lalu. Putin meraih lebih dari 76 persen suara. Tak ada penantang kuat bagi Putin dalam Pilpres Rusia 2018 ini, setelah pemimpin oposisi utama, Alexei Navalny, dilarang ikut pemilihan.


Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam kicauan Fadli tersebut dan merasa Jokowi dihina.

"Walau tidak secara jelas menyebut nama, tweet tersebut secara jelas diarahkan untuk melecehkan Presiden Jokowi," kata Ketua DPP PSI Tsamara Amany kepada wartawan, Jumat (30/3/2018), dilansir anekainfounik.net dari Detikcom.

PSI menganggap tweet tersebut melukai hati rakyat Indonesia yang mendukung Jokowi. Sebagai catatan, survei sejumlah lembaga penelitian terpercaya menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia saat ini menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi.

"Menggambarkan Presiden yang didukung mayoritas rakyat sebagai 'panga plongo' pada dasarnya adalah penghinaan yang sama sekali tidak pantas," protes Tsamara.


Tsamara juga mengkritik Fadli yang 'membanggakan' sosok Putin. Baginya, sikap Putin tak cocok di negara demokrasi seperti Indonesia.

"Sebaliknya, Fadli Zon juga selayaknya menyadari bahwa Vladimir Putin bukanlah tipe pemimpin yang populer di negara-negara demokrasi. Menurut penelitian Gallup International 2017, popularitas Putin terutama hanya tinggi di negara Rusia dan negara-negara eks-komunis, negara komunis seperti Vietnam, serta negara-negara yang masih belajar berdemokrasi," tuturnya.

"Di negara-negara demokratis, popularitas Putin sangat rendah," tegas Tsamara.

Sementara, PDIP pun meminta Fadli pindah ke negara asal Putin, Rusia.

"FZ pindah ke Rusia saja," ujar Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira kepada wartawan, Jumat (30/3/2018).

PDIP mempertanyakan pernyataan Fadli. PDIP menegaskan tetap mendukung penuh Joko Widodo.

"Ada gitu yang seperti Putin di Indonesia?" tanya Andreas.

"Kita punya Jokowi," tambahnya.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
09.25 | 0 komentar

Miliki Sabu Tapi Hasil Tes Negatif, Arseto Pariadji Pengedar Narkoba?

Arseto Suryoadji Pariadji
Arseto Suryoadji Pariadji. (Istimewa)
Beritakepo.com. Kepala Subdirektorat I Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, berdasarkan hasil tes urine, darah, dan rambut, Arseto Suryoadji Pariadji negatif narkoba. Arseto Suryoadji yang merupakan tersangka kasus ujaran kebencian melalui media sosial, dicurigai sebagai pengedar narkoba.

"Kami cek konfirmasi ke Labfor (Laboratoriun Forensik Polri), cek terhadap urine, darah, dan rambut, sampai saat ini hasilnya juga negatif terindikasi narkotika dan psikotropika," ujar Calvijn di Mapolda Metro Jaya, Jumat (30/3/2018), dilansir beritakepo.com dari Detikcom.

Meski begitu, polisi tetap menetapkan Arseto juga sebagai tersangka kasus narkotika. Sebab, polisi menemukan barang bukti sabu di apartemen Arseto.

Selain sabu, polisi menemukan bong serta timbangan, alat hisap sabu buatan sendiri, plastik klip, dan kertas alumunium foil. Dengan ditemukannya timbangan digital ini, apakah Arseto termasuk pengedar?

Saat ini polisi masih mendalami soal temuan sabu itu. Sementara itu, Arseto telah mengakui sabu 0,2 gram itu miliknya yang dibelinya dari Kampung Ambon setahun lalu.

"Kami kejar terhadap barang bukti 0,2 gram diduga sabu, itu dia dapat setahun yang lalu pengakuannya," kata Calvijn.

Sementara, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan menyebut Arseto mengaku sudah tidak mengonsumsi narkoba. Polisi masih akan mendalami pengakuan Arseto. "Yang bersangkutan pada saat kami interview, (mengaku) sudah berapa bulan ini tidak menggunakan (sabu), tapi kami temukan barang bukti ini," ujar Argo.


Polisi telah menahan Arseto dan menetapkan dia sebagai tersangka tiga kasus, yakni ujaran kebencian terkait SARA, penggunaan narkotika, dan kepemilikan senjata api. Polisi menjerat Arseto dengan pasal berlapis. Dia disangka melanggar Pasal 28 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 114 subsider Pasal 12 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 atas kepemilikan senjata.

Arseto sebelumnya menjadi perbincangan publik akibat mengunggah video dirinya saat menyebut undangan pernikahan putri Presiden Joko Widodo dijual seharga Rp 25 juta. Namun, bukan atas alasan itu dia dijerat kasus ujaran kebencian.

Argo mengatakan Arseto ditangkap karena ada laporan dari masyarakat yang tersinggung karena membandingkannya dengan ajaran komunis. Posting-an Arseto tersebut berkaitan dengan rencana digelar di Monas.

"Awalnya, berkaitan kejadian ini, ada suatu laporan masyarakat di medsos. Isinya menulis dalam medsos yaitu kegiatan di Monas, kan ada kegiatan acara Paskah di Monas. Dan yang bersangkutan (Arseto) menulis orang yang menolak kegiatan di Monas komunis. Padahal dari gereja yang lain nggak menolak tapi melaksanakan di geraja masing masing," papar Argo.
RSS Feed

RSS to Email Formatted

IFTTT

Read More »
08.30 | 0 komentar