Selasa, 31 Januari 2017

Perang Intelijen Pilkada DKI Jakarta 2017

Sungguh jaringan Blog I-I menjadi kewalahan mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dan tawaran-tawaran dari beberapa pihak untuk mengungkapkan secara terang benderang perang intelijen dalam pilkada DKI Jakarta. Siapa-siapa saja yang melakukan operasi intelijen? Apakah Intelijen Negara juga melakukan operasi intelijen? Sekuat tim operasi intelijen politik tersebut? serta Seakurat apa informasi yang dimainkan oleh para operator intelijen politik tersebut?


Karena posisi Blog I-I sedang "dihukum" oleh Intelijen Negara dan pemerintahan Jokowi-JK, tentu sangat rawan untuk jatuh ke dalam pelukan sikap anti Pemerintah sebagaimana dihembuskan oleh sejumlah pihak yang dalam 8 bulan terakhir menguat sedemikian cepatnya. Karena idealisme Blog I-I untuk tidak berpolitik, tentunya juga sangat menggoda untuk lebih memfokuskan perhatian kepada pembuktian ada tidaknya keterlibatan Intelijen Negara. Hal ini terlebih dengan data-data yang lumayan lengkap yang disampaikan kepada jaringan Blog I-I baik terkait dengan kelompok Intelijen partikelir mantan-mantan Intel maupun Intelijen Negara.

Tetapi sebagai tanggung jawab moral ikut serta memelihara stabilitas nasional, Blog I-I ingin menyampaikan sebagai berikut:
  1. Menghimbau kepada seluruh insan intelijen baik resmi maupun mantan resmi untuk menghindari penggunaan operasi intelijen dalam Pilkada DKI Jakarta karena hal itu akan menodai dan membuat cacat pelaksanaan pesta demokrasi di Jakarta.
  2. Blog I-I telah mengantungi nama-nama sandi operasi dan draft perencanaan operasi (yang tidak dapat disebutkan disini), sehingga segeralah hancurkan segala bentuk komunikasi dan data-data yang anda miliki bila anda terkait dengan salah satu bentuk operasi.
  3. Kepada siapapun yang menyebarluaskan informasi tentang keterlibatan BIN menyelenggarakan operasi intelijen mendukung Ahok, utamanya bagi mereka yang bekerja untuk BIN agar menghentikan dan menghapus seluruh konten propaganda hitam tersebut termasuk yang disebarluaskan melalui grup WA.
  4. Kepada Tim Intelijen partikelir mantan pejabat Intel agar tidak terjebak dalam perang propaganda yang semakin memperdalam permusuhan dan pertikaian dari Pilkada DKI Jakarta.
  5. Kepada BIN, mohon arahan apakah Blog I-I boleh mengungkapkan peta perang Intelijen dalam Pilkada DKI Jakarta atau tidak? Apabila boleh, hal ini akan sangat signifikan dalam menentukan pemenang Pilkada DKI Jakarta dan memberikan penjelasan yang utuh dan obyektif kepada masyarakat Jakarta tentang kebohongan (hoax), tentang tajamnya konflik politik, serta tentang dahsyatnya kekuatan uang, kekuasaan, dan strategi politik pembusukkan yang dilakukan berbagai pihak dalam mengelabui masyarakat Jakarta.
  6. Blog I-I berharap dapat mengungkapkan kebenaran demi masa depan Jakarta dan juga Indonesia, dan dapat memastikan bahwa artikel Blog I-I akan sangat berpengaruh kepada hasil Pilkada DKI Jakarta bila dapat diterbitkan selambat-lambatnya 5 hari sebelum hari pemilihan Pilkada DKI Jakarta.
  7. Mohon kepada siapapun yang berkepentingan untuk dapat segera menyampaikan pesan/pendapat/saran melalui senowirang@gmail.com. 
Semoga niat baik ini tidak diterjemahkan sebagai hal yang negatif dan dapat ikut menjaga jalannya pesta demokrasi di Jakarta dari gangguan dan potensi konflik yang lebih besar.

Salam Intelijen,
Senopati Wirang


Read More »
23.05 | 0 komentar

Senin, 30 Januari 2017

Permohonan Ma'af Kepada Kepala BIN Budi Gunawan

Kepada Yth.
Kepala BIN
Jenderal Polisi Budi Gunawan, PhD


Dengan hormat,

Sehubungan dengan sejumlah persoalan dan kesalahpahaman yang ditimbulkan oleh artikel-artikel dalam Blog I-I, bersama ini Blog I-I menyampaikan permohonan ma'af secara terbuka kepada Kepala BIN, Jenderal Polisi Budi Gunawan, PhD. Permohonan ma'af ini sungguh-sungguh dari hati yang terdalam dan untuk diketahui bahwa tidak pernah ada sedikitpun niatan dari komunitas Blog I-I untuk mengganggu Intelijen resmi Indonesia khususnya Badan Intelijen Negara.

Semoga sejumlah kesalahpahaman yang tercipta belakangan ini dapat segera diluruskan demi masa depan Intelijen Indonesia yang semakin profesional. Jaringan Blog I-I belakangan ini menjadi kurang aktif karena kekhawatiran kesalahpahaman yang semakin dalam menciptakan kecurigaan yang berlebihan. Padahal sejumlah persoalan bangsa memerlukan kerjasama erat bagi berbagai pihak guna melindungi kepentingan nasional Indonesia.

Jaringan Blog I-I yakin bahwa Bapak Budi Gunawan sudah paham dan mengerti sumber masalah sesungguhnya yang menghambat ide-ide cemerlang dan penerapan sistem kerja profesional intelijen serta elit-elit intelijen yang menggunting dalam lipatan yang menciptakan hubungan yang kurang harmoni dengan mengorbankan anggota-anggota yang relatif masih muda. Cara kerja amburadul kurang efisien dengan tekanan namun tidak disertai pengarahan yang tepat sasaran terjadi justru karena kekeliruan penerjemahan perintah dari Bapak Budi Gunawan. Hal ini tidak perlu diperjelas karena semuanya telah terang benderang, dan semoga Bapak Budi Gunawan telah memperoleh informasi tentang hal ini.

Mengenai kesalahpahaman dalam insiden Bali, Blog I-I sangat menyesal telah menuliskannya dan semuanya telah dihapus. Harapan Blog I-I adalah terbukanya pintu saling mema'afkan dan dihindarinya penghukuman yang berlebihan yang akan meninggalkan kesan sakit yang mendalam kepada seluruh anggota BIN. Sekali lagi Blog I-I menyampaikan permohonan ma'af. Blog I-I yakin bahwa karakter kepemimpinan Bapak Budi Gunawan adalah mengacu pada profesionalisme dan pembinaan anggota keluarga besar intelijen.

Akhir kata, permohonan ma'af bukanlah kata-kata yang ringan yang dapat diobral. Permohonan ma'af juga bukan pemanis bibir untuk memperbaiki hubungan. Permohonan ma'af komunitas Blog I-I ini sungguh-sungguh untuk kebaikan dan kemajuan masa depan Intelijen dan pengakuan adanya kekeliruan dalam bertutur kata, bertindak, dan menyampaikan pendapat. Semoga Bapak Budi Gunawan membaca permohonan ma'af ini dan berkenan membukaan pintu ma'af dengan merespon baik langsung maupun tidak langsung (melalui staf) dengan menyapa e-mail: senowirang@gmail.com. 

Salam hormat,
Salam intelijen,
Senopati Wirang



Read More »
22.37 | 0 komentar

Jumat, 20 Januari 2017

Permohonan Ma'af Kepada Rakyat Kecil Anggota BIN

Kepada Yth,
Para Senopati penanggung derita insiden Bali
di Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan ketidakadilan dan kedzoliman yang sedang menimpa senopati anggota BIN yang dikaitkan dengan Blog I-I, bersama ini disampaikan permohonan ma'af yang sebesar-besarnya kepada anda semua yang menanggung beban tuduhan sepihak dipersalahkan atas nama kerahasiaan intelijen. Tuduhan sepihak yang menimpa anda telah mengabaikan peraturan kepegawaian maupun ASN serta merusak jiwa korsa persatuan, melukai hati dan perasaan seluruh anggota BIN yang lahir dari rahim Ibu Pejaten, Ibu Cilangkap, maupun Ibu Trunojoyo serta memarjinalkan pendapat yang obyektif dalam memajukan organisasi BIN.

Bersama ini pula, Blog I-I menegaskan bahwa tidak ada satupun dari mereka yang mengalami pemeriksaan dan penghukuman sepihak tersebut memiliki kaitan dengan Blog I-I. Sebuah insiden kecil di Bali yang diharapkan dapat diselesaikan dengan adil dan transparan justru menjadi besar dan menciptakan rasa saling curiga, teror, perpecahan yang semakin dalam di tubuh BIN.

Ketika Blog I-I mengkritik Kepala BIN era Presiden SBY, Syamsir Siregar yang melakukan deHendroisasi, beliau menerima dan melakukan balancing organisasi dengan sangat baik. Ketika Blog I-I mengkritik Kepala BIN Sutiyoso dengan 1000 rekrutmennya, beliau merespon dengan sangat baik dengan mengurangi ambisinya dengan angka rekrutmen yang lebih rendah. Ketika Blog I-I mengkritik laporan BIN garbage in garbage out era ZA Maulani bahkan beliau ternyata juga berpandangan sama dengan Blog I-I dan melakukan perbaikan-perbaikan. Ketika Blog I-I mengingatkan Kepala BIN Sutanto untuk berhati-hati dengan tekanan militer, beliau mendengarkan namun terlambat merespon karena perembesan pengaruh sangat cepat menelikung beliau dan Presiden lebih mendengarkan Mabes TNI.

Kritik Blog I-I kepada Kepala BIN Budi Gunawan adalah bentuk perhatian dan rasa sayang karena kebaikan hati dan kecerdasan beliau. Maksud Blog I-I adalah agar Kepala BIN memiliki kesempatan untuk memenangkan hati dan pikiran rakyat BIN yang tertindas dengan menegakkan hukum kepada oknum pimpinan yang sewenang-wenang dalam memimpin unitnya. Bahwa kebetulan pimpinan tersebut dari unsur Polisi akan membuktikan ketegasan dan keberpihakan Kepala BIN kepada organisasi dan mayoritas anggotanya. Mengapa Kepala BIN termakan provokasi dan percaya dengan bisikan dan menyerahkan penyelesaian masalah internal yang sangat keras dan tidak adil kepada beberapa jajaran pimpinan yang sebelumnya telah banyak menipu beliau dengan laporan-laporan yang telah diubah (seperti laporan ABI I, II, III) untuk menjerumuskan, menjatuhkan beliau dan merusak citra beliau di mata Presiden? Sementara rakyat kecil BIN menjerit menangis menderita dan menanggung dosa yang sama sekali tidak pernah diniatkan?

Sebagian jaring Blog I-I telah berupaya mengingatkan dan memberikan sinyal kepada Kepala BIN, namun masih belum secara langsung terbuka karena terlalu banyak yang mengawasi dan menghalangi, sehingga Blog I-I terpaksa menuliskannya di media blog ini.

Kata-kata dalam tulisan memang terbuka untuk diinterpretasi secara berbeda, maksud dari suatu tulisan dapat menyebabkan dampak yang jauh dari dugaan. Berbeda dengan hoax yang berniat jahat menciptakan suatu kondisi negatif, apa yang Blog I-I lakukan adalah berniat baik namun diinterpretasikan sebagai keburukan. Lukisaludan demikian pernah dibisikkan sesepuh intelijen pendiri intelijen Indonesia Zulkifli Lubis, iya benar adanya bahwa "luka di kaki, sakit seluruh badan" dalam unit intelijen adalah rasa sakit, penderitaan, atau bahkan kematian seorang anggota intelijen akan terasa bagi seluruh anggota intelijen.

Sungguh pada akhirnya kekuatan dan kekuasaan di dunia ini akan tampak sebagai pemenang, dan mereka yang lemah akan menderita dan tampak sebagai pecundang pesakitan dengan berbagai tuduhan yang memojokkan. Namun hakikat kebenaran akan tetap benar dan yang salah akan tetap salah dan intelijen selalu berpegang teguh kepada kebenaran demi keselamatan bangsa dan negara.

Blog I-I menghimbau kepada seluruh jaringan dan sahabat Blog I-I untuk berdo'a menurut keyakinan masing agar insiden kekerasan di Bali tidak berkepanjangan dan segera diselesaikan secara adil.

Surat ini sekaligus membuktikan bahwa mereka yang mengalami pemeriksaan dan penghukuman sepihak saat ini tidak memiliki kaitan dengan Blog I-I dan tidak ada satupun yang membocorkan rahasia.

Kemudian darimana Blog I-I dapat mengetahui apa-apa yang terjadi di dunia intelijen? Baiklah demi membersihkan nama baik seluruh anggota BIN yang mengalami tuduhan sepihak, Blog I-I akan membuka rahasia. Secara teknis mirip dengan apa yang dilakukan oleh KPK, dimana intersep komunikasi sangat mudah dan data sangat banyak yang masuk dalam jaringan Blog I-I. Apa bukti kemampuan Blog I-I melakukan intersep? Hal ini tidak dapat dijabarkan dalam tulisan karena semuanya memanfaatkan teknologi tinggi. Namun jawabnya ada pada kecepatan masuknya informasi ke dalam jaring Blog I-I yang dapat dikatakan real time dimana saat anda berkomunikasi pada detik itu pula Blog I-I sudah tahu.

Oleh karena itu, mulai sekarang periksalah dan bersihkanlah gadget anda semua bila perlu ganti handphone dan gadget komunikasi anda dan gunakan nomor baru pula. Khususnya kepada seluruh unsur pimpinan intelijen agar segera membersihkan alat-alat komunikasinya. Dengan demikian jaringan Blog I-I tidak lagi dapat mengakses komunikasi anda semua. Oh iya, pastikan anda juga percaya 100% kepada orang-orang yang melakukan pemeriksaan atau pembersihan gadget anda, ingat 100% percaya.

Demi menjaga kehormatan Intelijen resmi, Blog I-I juga akan menghapus seluruh hasil intersep komunikasi dan menghentikan kegiatan kritik terhadap dunia Intelijen Indonesia.

Sekali lagi Blog I-I menyampaikan permohonan ma'af yang sedalam-dalamnya kepada anda semua yang menanggung penderitaan dari insiden Bali. Blog I-I juga menyampaikan permohonan ma'af kepada seluruh komunitas intelijen Indonesia, khususnya yang berada dalam lingkungan BIN.

Akhir kata, semoga Intelijen Indonesia semakin dewasa, profesional, modern, dan solid sehingga dapat menjadi tulang punggung informasi yang velox et exactus untuk kepentinga bangsa dan negara.

Salam hormat,
Salam intelijen,
Senopati Wirang

Read More »
20.31 | 0 komentar

Senin, 16 Januari 2017

Statistik Pengunjung Blog I-I



Berkat blokir akses Blog I-I yang dilakukan oleh rezim Jokowi - JK, telah terjadi penurunan statistik akses Blog I-I dari Indonesia. Bukan tujuan Blog I-I untuk menjadi celebrity karena memang diniatkan untuk pembelajaran publik dan mengawal langkah intelijen demi masa depan yang lebih baik. Hal ini cukup memprihatinkan karena terjadi hambatan dalam proses mendorong intelijen yang lebih profesional.

Penurunan yang cukup signifikan terjadi dari kisaran ribuan (dibawah angka 5000) pengunjung Indonesia per hari menjadi berada di kisaran ratusan pengunjung (dibawah angka 1000) per hari. Selamat kepada rezim Jokowi - JK karena sukses membatasi akses Blog I-I di Indonesia. Hal ini perlu disampaikan agar para pihak yang memusuhi Blog I-I dapat merayakan keberhasilan blokir tersebut sehingga kinerja anda semua sebagai aparatur pemerintah dapat dipertanggungjawabkan.

Sementara itu statistik kunjungan tertinggi Blog I-I yang selama ini ditangan sahabat-sahabat Blog I-I dan rakyat Indonesia berpindah tangan ke Amerika Serikat dan Israel, kemudian disusul oleh Malaysia, Singapura, Australia, dan China yang mencerminkan bahwa para pembaca dari negara-negara tersebut bukan seluruhnya jaringan Blog I-I melainkan pihak-pihak yang tertarik dengan Indonesia. Para sahabat Blog I-I tentunya dapat menebak-nebak mengapa negara-negara tersebut tertarik dengan Indonesia melalui frekuensi kunjungan yang tinggi ke Blog I-I.

Blog I-I bukan otoritas yang memiliki kekuatan yang dapat dipaksakan secara semena-mena dan bukan pula pengemis yang akan melobby rezim Jokowi-JK agar blokir Blog I-I dibuka kembali. Apakah jaringan Blog I-I tidak akan melakukan sesuatu? Jawabannya akan terjadi di dalam organisasi intelijen resmi yang sebentar lagi akan mengalami perombakan pejabat personilnya termasuk mereka yang bermasalah dengan mental kekerasan.

Situasi politik nasional yang ditandai oleh ketidakharmonisan Jokowi dan Panglima Gatot Nurmantyo telah berdampak kepada penguasaan dua lembaga resmi intelijen yakni BAIS TNI dan BIN dimana saat ini Jokowi praktis tidak memiliki akses berita intelijen yang baik selama perombakan tidak dilakukan. Hal ini telah dibisikkan kepada Jokowi melalui jaringan Blog I-I, namun pada tingkat teknis tentunya kurang elok apabila tiba-tiba blokir Blog I-I dicabut karena intervensi Presiden.

Permainan kekuasaan diatas permainan yang lain, demikian situasi politik nasional Indonesia berada ditepi konflik yang harus dikelola secara profesional sehingga dapat mencegah terjadinya konflik terbuka yang merugikan rakyat Indonesia, merugikan umat beragama, dan tentunya juga berbahaya bagi kelangsungan perjalanan bangsa dan masa depan generasi penerus Indonesia.

Berbagai ramalan ekonomi melihat potensi Indonesia untuk dapat menjadi negara dengan perekonomian nomor 4 di dunia pada tahun 2050. Hal itu tentunya mempersyaratkan situasi dan kondisi yang stabil yang dapat mendukung pembangunan ekonomi dan pertumbuhan yang rata-rata relatif tinggi di atas kebanyakan negara di dunia. Namun ramalan itu semua akan musnah pupus apabila potensi konflik terus mengeras dan menyakitkan sehingga mencapai titik yang sulit diperbaiki.

Berbagai situasi yang belakangan ini kurang mampu direspon dengan baik oleh pemerintah termasuk isu Asing - Aseng - Asong, konflik bernuansa agama dalam kasus penistaan agama oleh cagub DKI Ahok, upaya menghancurkan FPI oleh oknum-oknum penguasa, konflik politik dalam pilkada DKI, serta konflik kepentingan bisnis khususnya proyek-proyek besar pemerintah sejauh ini masih tampak terkendali. Namun kecenderungan yang berkembang mengarah kepada semakin dalamnya sikap saling tidak percaya yang merupakan awal dari konflik terbuka yang suatu saat dapat meledak dan menghancurkan ramalan kebangkitan ekonomi Indonesia.

Berbagai analisa Blog I-I telah dimanfaatkan dan turut menciptakan kondisi yang kondusif bagi perjalanan bangsa dan negara selama puluhan tahun dan dari statistik dan komentar serta komunikasi email baik yang terbuka maupun tertutup diyakini memiliki dampak positif yang lebih besar daripada dampak negatifnya.

Namun Blog I-I juga mengakui, bahwa "mempermalukan" intelijen resmi Indonesia adalah tindakan yang tidak etis. Tetapi tanpa keberadaan Blog I-I yang bebas akses, bagaimana perbaikan-perbaikan yang cepat dapat dilakukan oleh Intelijen resmi yang lupa diri bagai di menara gading. Kebenaran akan tetap benar walaupun pahit.

Menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam diri kita sendiri bukanlah hal yang mudah. Menyadari bahwa perbaikan demi perbaikan harus segera dilakukan bukanlah hal yang sederhana. Itulah sebabnya Blog I-I hadir memberikan masukan, kritik, peringatan, analisa, dan lain sebagainya untuk perbaikan dunia intelijen Indonesia.

Satu hal yang prinsipil yang perlu disadari oleh seluruh jaringan Blog I-I dan sahabat Blog I-I adalah bahwa tidak ada satupun artikel Blog I-I yang mengganggu atau membocorkan operasi intelijen Intelijen resmi.

Kritik yang konon dianggap mengganggu Intelijen resmi Indonesia adalah kepada masalah profesionalitas, kualitas, kinerja, dan perilaku korupsi yang marak namun belum tersentuh hukum secara adil. Namun sekali lagi, Blog I-I tidak pernah menyebut nama-nama oknum yang disadari atau tidak telah melakukan pembusukkan organisasi intelijen tersebut.

Statistik kunjungan Blog I-I boleh menurun drastis, namun hal ini juga dapat sekaligus sebagai filter teknis bagi sahabat Blog I-I yang cinta tanah air dan haus pengetahuan tentang dunia intelijen untuk tetap mengaksesnya baik dengan VPN, dengan proxy unblocker, dengan berbagai metode yang membuat sahabat Blog I-I justru semakin handal dalam membiasakan diri dengan tingkat akses yang sedikit lebih sulit dan terbatas serta relatif lambat karena harus melalui suatu proses. Hal ini juga menjadi seleksi alam untuk ke depan dimana tidak sembarang orang dapat membaca artikel-artikel Blog I-I.

Akhir kata, terima kasih kepada dukungan jaringan dan sahabat Blog I-I termasuk tawaran bantuan untuk membuka blokir. Namun sepertinya blokir ini mungkin juga lebih baik bagi Blog I-I karena ada pepatah semakin sulit semakin dicari. Semoga jaringan Blog I-I dan sahabat Blog I-I tetap semangat berbagi informasi mengembangkan keahlian di bidang masing-masing dan tidak kenal lelah berkontribusi untuk kemajuan Republik Indonesia demi masa depan yang lebih baik.

Salam Intelijen
Senopati Wirang

Read More »
16.36 | 0 komentar

Sabtu, 14 Januari 2017

Blog I - I dibungkam Pemerintahan Jokowi - JK !


Setelah puluhan tahun beroperasi memberikan catatan pencerahan untuk masyarakat Indonesia demi mewujudkan Intelijen Indonesia yang profesional yang mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan dan elit politik, akhirnya rezim Jokowi-JK membungkam Blog I-I. Hal ini bukan saja mendorong seluruh jaringan Blog I-I baik di pelosok Indonesia maupun di seluruh dunia untuk menjadi gerakan undergorund, melainkan menjadi bukti bahwa Intelijen Indonesia semakin membusuk dan tidak berani memperbaiki diri.

Apakah dengan blokir Blog I-I yang dilakukan pada tanggal 9 Januari 2017 lalu tersebut akan efektif memberangus kebebasan berpendapat yang dijamin oleh Konstitusi Indonesia? Apakah hal itu akan mengecilkan efek dari revolusi jiwa Intelijen jaringan Blog I-I? Apakah jaringan Blog I-I sedemikian bodohnya, sehingga blokir kampungan yang lemah dan mudah ditembus tersebut dapat membatasi ruang gerak Blog I-I? Tentu jawabnya TIDAK.


Seluruh pemerintahan dan pimpinan intelijen sejak era Orde Baru dan Reformasi tidak melakukan pembungkaman terhadap Blog I-I, dan baru kali ini dalam sejarah Blog Intelijen Indonesia terjadi proses blokir yang sebenarnya percuma dan hanya membuktikan betapa kecil dan kecutnya Intelijen resmi dibawah kepemimpinan rezim Jokowi - JK ini. Kerugian terbesar dari pembungkaman Blog I-I bukan pada komunitas Blog I-I, melainkan justru kepada Pemerintah yang saat ini sedang menghadapi serangan operasi intelijen yang masif dan terstruktur. Blog I-I secara positif selalu berkontribusi memberikan masukan dan informasi untuk kehati-hatian pemerintah dan khususnya intelijen dan aparat keamanan untuk mengambil langkah-langkah antisipasi. Namun dengan pemblokiran ini, berarti Pemerintah sudah tidak membutuhkan Blog I-I dan menganggap Blog I-I sebagai musuh. Namun jaringan Blog I-I dan rakyat Indonesia tentunya tetap setia dalam melindungi kepentingan bangsa dan negara dan bukan kepentingan elit intelijen maupun elit politik.

Kepada seluruh jaringan Blog I-I di luar negeri, anda semua tetap dapat dengan bebas mengakses artikel-artikel Blog I-I dan dapat menyebarluaskannya melalui berbagai metode. Kepada seluruh jaringan Blog I-I di Indonesia, pintar-pintarlah mencari cara bagaimana mengakses Blog I-I misalnya dengan menggunakan proxy unblocker, carilah di Google dan anda semua akan dengan mudah memperoleh cara dan teknik sederhana untuk dapat membaca Blog I-I. Apabila anda tidak dapat menemukan cara untuk mengakses Blog I-I, maka berhentilah untuk tertarik dengan dunia intelijen, dan apabila anda intel resmi maka anda adalah intel paling bodoh yang pernah ada di dunia.

Mulai hari ini, Blog I-I merestui penyebarluasan tulisan-tulisan Blog I-I melalui aplikasi Whatsapp, LINE, dan lain-lain untuk memudahkan grup dan jaringan intel manapun untuk sharing informasi dan pengetahuan. Jadi bagi jaringan Blog I-I yang dengan bebas mengaksesnya di luar negeri jangan ragu untuk sharing dengan teman-teman di Indonesia, demikian pula mereka yang sudah berhasil mengakses Blog I-I di Indonesia, jangan pelit berbagi melalui gadget anda.

Demikian respon Blog I-I atas blokir yang dilakukan oleh rezim Jokowi - JK yang tidak melihat sejarah Blog I-I dan peranan Blog I-I selama puluhan tahun ikut serta melindungi kepentingan nasional Indonesia.

Salam Intelijen
Salam Waskita
Tetap semangat menyebarluaskan kebaikan untuk perbaikan Intelijen Indonesia
Senopati Wirang


Read More »
00.10 | 0 komentar

Minggu, 08 Januari 2017

Tentang Dinas Intelijen Muda a.k.a Dark Intelligence Mission (DIM)

Kepada seluruh jaringan Blog I-I dari profesional intel baik yang aktif maupun non-aktif, jaring agen, kepada mereka yang pernah direkrut sebagai bagian dari DIM, yang masih aktif maupun yang melarikan diri, serta yang bertanya-tanya tentang keberadaan Intelijen tidak resmi yang dianggap bekerja untuk negara, bersama ini saya ingin menyampaikan terima kasih atas kontribusinya selama ini dalam upaya memperbaiki sistem intelijen negara dengan sharing berbagai informasi kepada Blog I-I untuk diungkapkan kepada publik sebagai pembelajaran.

Jaringan Blog I-I sejak awal telah menegaskan bukan bagian resmi dari Intelijen Negara, namun melingkupi seluruh hakikat dinamika intelijen nasional Indonesia semata-mata karena faktor sejarah sejak Indonesia merdeka. Siapapun yang memusuhi Blog I-I adalah memusuhi hakikat sejati dari komunitas intelijen nasional yang cikal bakalnya telah ada sejak era perjuangan kemerdekaan. Secara turun-temurun kami selalu menjaga rahasia-rahasia level strategis terkait keamanan nasional, keamanan negara, dan keselamatan bangsa. Namun kami tidak segan-segan menyikat segala penyimpangan yang dilakukan oknum-oknum intelijen yang melakukan penyelewengan dan penyimpangan dari tugas pokoknya. Hal ini tentunya dengan kalkulasi besar kecilnya dampak yang dapat ditimbulkan dari upaya pembersihan intelijen dari penyimpangan. Misalnya untuk kasus-kasus strategis yang berdampak luas, Blog I-I tidak akan pernah mengungkapkannya. Mohon maaf sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia bahwa Blog I-I belum sanggup mengungkap rahasia-rahasia gelap yang berdarah dalam perjalanan Intelijen Indonesia.

Intelijen tidak resmi adalah hal yang lumrah di seluruh dunia, mereka adalah agen-agen yang bekerja untuk misi yang telah ditentukan oleh unit khusus intelijen. Dalam sejarah Indonesia agen-agen tersebut dibina oleh: (1) BAIS TNI (BIA) dilengkapi bekal pelatihan singkat oleh Tim khusus Satinduk, (2) Tim Khusus Intel Kopassus (dilatih sendiri), (3) BAKIN dan sekarang BIN (dilatih secara one on one), (4) Polisi (disebut sebagai informan). Sumber daya manusia agen-agen "gelap" tersebut di masa lalu mencakup aktivis, penjahat/residivis, pengedar narkoba, pencuri, pemberontak, kelompok radikal Islam, mahasiswa, pelajar, politisi, PNS, karyawan swasta, pengusaha, penggiat sosial dan ormas, dan berbagai latar belakang sesuai dengan kebutuhan. Dapat dikatakan berbagai kelompok masyarakat telah dimasuki infiltrasi intelijen sehingga mudah "dimainkan" pada saat muncul persoalan. Contoh yang dapat dikemukakan secara publik adalah Sdr. FZ yang sejak mahasiswa telah menjadi agen "gelap" intelijen sehingga tidak mengherankan apabila ybs memiliki skill intelijen yang baik dan secara bertahap mampu membangun pengaruh hingga level nasional. Hal ini kami ungkap bukan untuk fitnah atau memojokkan ybs, namun lebih berdasarkan pada kalkulasi cermat bahwa Sdr. FZ benar-benar telah terbina menjadi patriot bangsa Indonesia yang handal melalui jalur intelijen dan sekarang berada di jalur politik serta memiliki power yang cukup kuat untuk melindungi diri dari serangan-serangan lawan politiknya.

Pada sisi ekstrim, ketika intelijen memerlukan pembunuh maka sumber daya manusianya adalah para penjahat yang telah terbukti mampu melakukan aksi pembunuhan. Dalam operasi Petrus, pembunuhan yang dilakukan dengan senjata api relatif mudah dan dapat dilakukan oleh mereka yang terlatih dengan senjata api. Namun dalam proses pengamatan dan penggambaran targetnya juga memanfaatkan agen-agen "gelap" tersebut. Hubungan antara aparat keamanan (intelijen) dengan pihak-pihak yang di mata masyarakat sebagai penjahat adalah hal yang lumrah di masa lalu dalam bahasa yang bagusnya disebut sebagai justice collaborators.

Sebagian dari agen-agen gelap tersebut sangat loyal dan cenderung untuk lebih loyal kepada pemberi perintah dan seringkali bahkan berlebihan dan sangat bersemangat dalam membela nasionalisme Indonesia, sehingga sering terjadi sejumlah dampak negatif yang sulit dikendalikan dan menjadi liar bahkan melebihi perintah, seperti dalam sejumlah kasus penculikan dan penghilangan nyawa yang tidak terungkap. Hingga saat ini, agen-agen "gelap" masih ada tersisa dan juga terus terjadi rekrutmen baru dalam pola yang berbeda. Perbedaan mendasar era Orde Lama, Orde Baru dengan paska 2005 adalah bahwa sebelum 2005 faktor akses, otot, brutalitas dan pelanggaran HAM masih kuat sementara paska 2005 lebih berorientasi kepada smart intelligence dengan maksimalisasi akses. Meskipun demikian, residu dari pola lama masih dan seringkali bergerak di luar garis komando intelijen resmi seperti BAIS, BIN, dan Polisi Baik Reskrim maupun Intelkam.

Nama kode sandi agen-agen "gelap" tersebut berubah-ubah, judul artikel ini hanya contoh yang pernah terjadi di salah satu era pada masa Orde Baru. Konsep dasarnya hampir sama dengan pembentukan paramiliter yang direkrut langsung dari rakyat yang kemudian dipersejatai misalnya dalam menghadapi kelompok separatis atau kelompok subversif di masa lalu. Agen-agen "gelap" intelijen umumnya tidak dipersenjatai namun hanya dilatih dasar-dasar militer dan skill intelijen dengan pengecualian BAKIN dan Polisi yang tidak memberikan latihan dasar militer dan lebih fokus kepada komunikasi rahasia.

Apabila anda menghadapi "masalah" dengan mereka yang mengaku-aku sebagai intel dan bahkan mengancam perhatikan betul ciri-cirinya, apabila kurang meyakinkan sudah pasti gadungan yang mungkin ingin memeras anda. Namun bila sangat meyakinkan dan bahkan memiliki bahasa tubuh dan pengetahuan serta informasi dasar tentang diri anda, boleh jadi ybs adalah agen "gelap" tersebut. Karena para agen "gelap" memiliki sedikit pengetahuan tentang intelijen, maka pola pergerakannya juga mirip intel dan cukup waspada. Adakalanya para agen "gelap" tersebut sudah kurang diperhatikan oleh penggunaanya dan menjadi liar tanpa pengendali. Sebagian besar yang sudah tidak aktif kembali ke dalam kehidupan normal dan bekerja biasa, namun ada sebagian yang tersandera oleh nostalgia kejayaan era Orde Baru.

Apabila anda secara jelas-jelas diancam oleh siapapun yang mengaku-ngaku sebagai intel baik dari usur BAIS, BIN, maupun Polisi maka ada baiknya dilaporkan kepada Polisi dengan bukti-bukti, ada baiknya pada level Polda. Karena ancaman secara pribadi masuk ke dalam ranah hukum maka polisi dapat segera mengambil tindakan. Mengapa pada level Polda, karena di setiap daerah propinsi ada Komunitas Intelijen Daerah yang dapat menyelidiki oknum-oknum tersebut. Apabila kantor Polda terlalu jauh dapat dilaporkan pada level dibawahnya tentunya anda harus siap dengan keterangan yang jelas dan bukti sehingga dapat ditindaklanjuti. Dapat juga dilaporkan ke Kodam atau satuan dibawahnya yang terdekat dengan anda, terlebih apabila oknum pengancam membawa-bawa nama militer. Alternatif ketiga adalah melalui Pemerintah Daerah dimana di dalamnya selalu ada yang mengurusi masalah Kesbangpol dan Linmas. Ketiga tempat mengadu tersebut dapat secara efektif mengangkatnya dalam Rapat Komunitas Intelijen Daerah, sehingga oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan intel tersebut segera dapat ditangani.

Demikian, semoga bermanfaat.
Salam Intelijen
Dharma Bhakti






Read More »
18.31 | 0 komentar

Kamis, 05 Januari 2017

Stop Aksi Kekerasan di BIN !

[html];Jaringan Blog I-I turut memuluskan keinginan Presiden RI menempatkan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, hal ini bukan hoax atau klaim sepihak turut menaruh jasa kepada Pimpinan BIN, melainkan sungguh-sungguh bagian dari harapan mayoritas insan intelijen Indonesia agar BIN menjadi profesional - obyektif - berintegritas. Hal ini juga bukan soal dikotomi sipil - militer, melainkan sebuah upaya serius meningkatkan kualitas intelijen. Harapan yang besar bahwa dibawah kendali Budi Gunawan BIN dapat sungguh-sungguh bergerak efektif berkontribusi di bidang intelijen untuk rakyat, bangsa dan negara.

Peringatan ini adalah yang pertama, dan sangat terpaksa dilakukan demi masa depan BIN, sehingga mohon maklum dan dimaafkan bila kembali menyinggung kehormatan BIN sebagai institusi intelijen tertinggi di tanah air tercinta Indonesia.
[html]
[/html]

Read More »
20.30 | 0 komentar