Dalam jawaban ini, walaupun akan terbaca normal tentunya sahabat Bunglon Hitam dapat membaca diantara kata-kata pesan bermakna yang merupakan apresiasi tertinggi yang dapat saya sampaikan, tanpa perlu terjadi penciptaan titik komunikasi nyata karena itu merupakan titik terlemah dalam semua komunikasi intelijen. Hanya mereka yang lama mengikuti Blog I-I yang segera paham bahwa yang terpenting dalam membangun bangsa termasuk membangun ketahanan nasional suatu negara semuanya diawali dari diri kita masing-masing di bidang yang paling kita kuasai masing-masing. Apa artinya menjadi intel apabila pekerjaannya sangat jauh dari idealnya seorang telik sandi yang handal yang bekerja always out front. Akan lebih baik menjadi orang biasa yang memiliki akses informasi yang luar biasa bukan?
Mengenai gagasan untuk menulis berbagai isu yang sahabat Bunglon Hitam sampaikan, Blog I-I juga memiliki berbagai keterbatasan hanya sekedar untuk tetap hidup karena sudah beberapa kali dimatikan pihak-pihak yang membenci atau anti Indonesia. Atau dituduh oleh sesama elemen bangsa Indonesia yang kurang mengerti pentingnya edukasi publik di bidang keamanan nasional. Saya akan menghormati dan sangat mengapresiasi siapapun sahabat Blog I-I yang concern dan mau berkontribusi dalam membangun pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu keamanan. Khususnya terkait dengan terorisme, lelah dan sedih rasanya melihat saudara-saudara kita terjebak dalam jebakan konflik geopolitik internasional dan kawasan baik dalam wujud terorisme global maupun ideologi radikal. Sebuah ketidakberdayaan dalam menghadapi kekuatan kapitalisme, liberalisme, dan dominasi kecintaan dunia umat manusia. Sementara mereka yang merasa berjuang dengan jihad tanpa sadar berada dibawah kendali kekuatan yang juga mengabdi untuk urusan duniawi. Namun demikianlah manusia, hanya hidup dari satu kesan kepada kesan lainnya, dari satu persepsi kepada persepsi lainnya, dari satu gambaran kepada gambaran lainnya. Manusia yang mampu hidup dalam multidimensi yang melihat kenyataan dunia bagaikan ahli sufi yang sudah tersingkap hijabnya.
Demikian tegur sapa saya untuk sahabat Bunglon Hitam, semoga tidak bosan-bosannya berinteraksi dan berkontribusi demi kemajuan Indonesia yang bermoral.
Salam
Senopati Wirang
Posting Komentar